Inilah Arti Kebahagiaan Versi Anak Zaman Dulu dan Anak Zaman Now

Seto Mulyadi atau Kak Seto saat menjadi pembicara dalam webinar webinar Menjadi Orangtua Tangguh di Masa Pandemi. (KalderaNews.com/y.prayogo)
Seto Mulyadi atau Kak Seto (KalderaNews.com/y.prayogo)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, Kalderanews.com – Podcast Berbaring (Belajar Bersama dalam Jaringan) Kolaborasi antara Dinas Pendidikan DKI Jakarta bersama Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) DKI Jakarta menghadirkan Psikolog kondang dan Guru Besar Universitas Gunadarma, Prof. Dr. Seto Mulyadi, M.Si atau yang akrab di sapa Kak Seto Mulyadi.

Kak Seto Mulyadi yang diundang dalam Podcast Disdik DKI Jakarta pada Jum’at, 29 Juli 2022 ini membicarakan topik penting dan menarik yang dikemas dalam tema “Anak Bahagia, Pendidikan Berkualitas”.

Dalam Podcast yang super interaktif ini Kak Seto mengajak peserta untuk terlibat dalam Gerakan Nasional, Saya Sahabat Anak (Sasana). Gerakan ini penting untuk menunjang rasa bahagia anak dan berpengaruh pada pendidikan yang berkualitas.

BACA JUGA

Gerakan ini, cerita Kak Seto, sudah ditunjukkan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi dalam perayaan puncak Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2022 silam di Istana Bogor. Ia menceritakan bagaimana Jokowi dan Ibu Iriana sungguh menjadi sahabat anak lewat beragam permainan yang dilibatkannya. Anak-anak pun merasa senang dan bahagia terlibat di dalam beragam permainan yang ada.

Dalam kaitan dengan itu, dalam kesempatan podcast yang sama, Kak Seto menerangkan apa arti bahagia untuk anak dan bagaimana kaitannya dengan pendidikan berkualitas.

Menurutnya ada perbedaan antara arti kebahagiaan bagi anak zaman dulu dengan anak zaman now.
Anak zaman dulu, terang lulusan S3 Psikologi UI ini, merasa bahagia ketika bisa memenuhi harapan orang tuanya. Sementara bagi anak-anak sekarang merasa bahagia ketika didengar suaranya, bisa mengungkapkan ide dan sesuai dengan minat dan potensi dalam dirinya.

“Anak zaman dulu akan merasa bahagia jika berhasil meraih cita-cita yang diharapkan orang tua. Sementara anak sekarang merasa bahagia ketika suara dan pendapatnya didengar, bisa mengungkapkan dan terlibat dalam mengambil keputusan sesuai dengan minat dan potensi dirinya untuk hidup saat ini dan di masa depan,” tandas psikolog kelahiran Klaten, 28 Agustus 1951 ini.

Nah, lalu bagaimana kaitannya dengan pendidikan berkualitas?

Pola pendidikan perlu menunjang atau bersinggungan dengan apa yang membuat anak bahagia. Karena itu, menurut Kak Seto, yang pertama-tama dilakukan adalah memperbaiki mindset atau menyamakan persepsi tentang arti pendidikan.

Pemahaman yang salah tentang pendidikan ialah bagaimana memasukan sebanyak mungkin informasi dan pengetahuan ke kepala anak. Semakin banyak pengetahuan seolah semakin pintar. Hal ini perlu diubah.

Kak Seto lantas menerangkan pemahaman yang benar tentang pendidikan dengan mengutip bunyi UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar atau proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri.

“Maka arti atau makna pendidikan adalah memunculkan sesuatu dari dalam, yakni potensi diri setiap anak. Apakah nanti jadi dokter, insinyur, lawyer, pemusik, seniman, youtuber, penari jaipong, dan sebagainnya. Jadi bagaimana pendidikan itu membuat anak-anak itu tumbuh sesuai dengan potensinya masing-masing,” terang penerima penghargaan Orang Muda Berkarya Indonesia, kategori Pengabdian kepada Dunia Anak dari Presiden Soeharto tahun 1887 ini.

Dengan demikian, lanjut pendiri Yayasan Mutiara Indonesia ini, untuk mencapai ini diperlukan kualitas SDM yang baik untuk mendampingi anak-anak baik orang tua di rumah maupun para pendidik di sekolah. Orang tua dan para pendidik harus mengerti hak-hak anak dan selalu tersenyum serta menciptakan lingkungan yang ramah anak. Selain itu juga perlunya kurikulum ramah anak, fasilitas yang lengkap. Hal-hal ini akan menunjang lahirnya potensi-potensi anak sesuai dengan bakat dan kemampuannya serta mendorongnya untuk bertumbuh dan berkembang secara lebih baik.

Podcast menarik dan interaktif ini disiarkan secara Live Streaming melalui kanal YouTube JakDisdikTV dan Official BPMP DKI. Podcast dimoderatori dua perempuan cantik yang sangat interaktif dan bersemangat, yakni Kak Ismi, Penyiar JakDisdikTV dan Kak Seniwati dari BPMP DKI Jakarta.

Jika artikel ini bermanfaat,silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*