JAKARTA, KalderaNews.com – Muthia Devita dari Pendidikan Inklusi Cikal menjelaskan bahwa terdapat 3 cara yang dapat dilakukan oleh orang tua di dalam keseharian bersama buah hatinya biar tidak speech delay.
Dalam mendampingi anak dengan speech delay, terangnya, kesadaran orang tua sangat penting dan berperan kuat dalam prosesnya.
BACA JUGA:
- Dear Parents, Inilah Tip Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak yang Mudah Dilakukan
- 7 Hal yang Harus Dipertimbangkan Bila Memilih Homeschooling untuk Anak
- Parents Wajib Tahu! 5 Cara Sederhana Meningkatkan Daya Ingat Anak
Ia lantas menyebutkan 3 cara yang wajib dilakukan secara berkala dan berulang agar anak terus berkembang, bertumbuh dengan baik dan tidak speech delay:
1). Ajak Anak Berbicara dan Bercerita Secara Berkala
“Orang tua harus sering mengajak anak berbicara dan bercerita tentang kegiatan yang telah dilakukan. Dengan melakukan refleksi kegiatan dapat membantu memori bahasa pada anak atau dapat juga membacakan cerita dari buku-buku yang ada,” tutur Muthia Devita.
Memahami bahwa dalam proses tumbuh kembangnya anak-anak sejak dini harus didampingi dengan kebiasaan berbicara agar terstimulasi dengan baik kemampuan berbahasanya. Dalam hal ini, orang tua harus dapat memberikan prioritas waktunya untuk membangun kebiasaan berbicara, berkomunikasi, dan bercerita.
2). Berikan Kesempatan Anak Berbicara dan Sampaikan Keinginannya
Menjadi orang tua memang tidak mudah, namun orang tua sebaiknya dapat memberikan kesempatan dan ruang bagi anak berbicara serta menyampaikan pilihan dan keinginannya.
“Memberikan anak kesempatan untuk berbicara. Menjawab pertanyaan sederhana dengan bantuan pilihan “Mau buah apel atau buah jeruk?”. Kemudian meminta anak untuk menyampaikan keinginannya, orang tua dapat memberikan panduan pertanyaan “Mau apa?” Di sinilah peran orang tua mendampingi anak dengan speech delay,” tambah Muthia.
3). Batasi Penggunaan Gawai Anak
Gawai bukanlah jalan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak. Orang tua dalam hal ini sebaiknya dapat membatasi penggunaan gawai anak dan melatihnya berbicara setiap harinya dari hal-hal yang sederhana.
“Batasi penggunaan gawai pada anak dan menggantinya dengan melatih kemampuan anak dalam berbicara, tentunya perlu dilakukan komunikasi dua arah dengan orangtua secara langsung,” ucapnya.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply