JAKARTA, KalderaNews.com – Sebanyak 15 pelajar Indonesia berhasil mendapatkan beasiswa penuh S2 ke Belanda dengan nama OKP-LPDP: StuNed Joint Scholarship Programme 2022. Program beasiswa ini adalah program beasiswa S2 yang digagas Nuffic Neso Indonesia, LPDP, dan Dikti pada 2021 lalu.
Dengan demikian, 15 pelajar Indonesia yang berhasil mendapatkan beasiswa ini adalah penerima beasiswa perdana dari program kolaborasi StuNed-DIKTI-LPDP tersebut.
Awarding ceremony perdana pun digelar dengan istimewa dengan dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Kerajaan Belanda Robbert Dijkgraaf, Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns, Presiden Direktur LPDP Andin Hadiyanto, Direktur Nuffic Neso Indonesia Peter van Tuijl dan Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono di Museumplain, Netherlands Embassy pada Jumat, 22 Juli 2022.
BACA JUGA:
- Inilah Hasil Lengkap Pertemuan Bilateral Nadiem Makarim – Robbert Dijkgraaf dari Belanda
- Robbert Dijkgraaf dan Annetje Ottow Resmikan Front Office KITLV-Jakarta dan Kantor Universitas Leiden di Indonesia
- Mas Menteri Nadiem “Cemburu” dengan Belanda
Awarding session dan pemberian sertifikat pada para penerima beasiswa diberikan langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Kerajaan Belanda Robbert Dijkgraaf.
Dijkgraaf dalam sambutannya mengaku senang dengan para pelajar dari Indonesia yang akan menimba ilmu pengetahuan di Belanda karena Indonesia memang menjadi prioritas utama bagi Belanda.
“Yang terpenting dari beasiswa ini adalah kesempatan untuk membangun exchange knowledge yang mengarahkan untuk masa depan yang lebih baik dan masa depan itu ada di sini,” tandasnya.
“Kalian semua sebagai pelajar memiliki kesempatan yangg besar untuk itu. Saya mengucapkan terima kasih pada Nuffic Neso yang telah menjadi penghubung jalinan internasionalitas ini. Indonesia adalah prioritas utama kami. Oleh sebab itu, program ini sangat berarti bagi kami.”
Sementara itu, Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono secara terpisah menyampaikan bahwa OKP-LPDP: StuNed Joint Scholarship Programme ini bukan hanya kerja sama co-funding atau bukan hanya sekadar urunan, tetapi juga kerja sama dari sisi proses.
“Proses ini mulai dari promosi, aplikasi, seleksi, penentuan awardee melalui Steering Committee (SC) yang terdiri atas LPDP, Nuffic Neso Indonesia, Kemendikbudikti.”
Ia menambahkan kolaborasi beasiswa ini hanya untuk bidang-bidang prioritas saja dengan dasar pemikirannya yakni apa yang dibutuhkan Indonesia atau yang menjadi prioritas Indonesia dalam agenda pembangunannya, kemudian dari sisi Belanda apa yang menjadi keunggulan Belanda dari sisi knowledge dan science.
“Tahun ini ada 15 awardee yang akan melanjutkan ke 5 universitas di Belanda dengan bidang prioritas Water management and technology, Entrepreneurship, Sustainable and circular economy focusing on urban development and heritage restoration, Fisheries, maritime and logistics, Security and rule of law, in particular cyber security dan Public health management,” pungkasnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply