Ini Dia Ciri-ciri Pelaku dan Korban Bullying

Ilustrasi bullying (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Makin maraknya kasus perundungan atau bullying menjadi kekhawatiran orangtua. Kasus perundungan yang menampar banyak pihak ialah dimana F (11) siswa SD di Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, yang berujung depresi, lalu meninggal.

Kasus tersebut harusnya bisa dicegah dengan baik dan perlu ada acara mengatasi perilaku perundungan pada anak.

Orangtua menjadi salah satu faktor utama dan harus peka terhadap tumbuh kembang anak. Akademisi Universitas Brawijaya (UB), Ari Pratiwi mengatakan salah satu faktor anak bisa menjadi pelaku bullying adalah akses informasi ke medsos yang kurang pengawasan.

BACA JUGA:

“Masalah perilaku pada anak juga seringkali disebabkan dari rumah. Sekarang banyak juga keluarga yang disfungsional, misal kekerasan dalam keluarga, tidak berfungsi sebagaimana keluarga. Jadi semoga ke depan hal ini juga menjadi concern pemerintah, sekolah, dan orangtua itu sendiri,” ujar Ari.

Menurut pedoman buku saku “Stop Perundungan/Bullying, yuk!” yang Kemendikbud Ristek rilis, ciri anak yang menjadi pelaku perundungan seperti berikut:

Pertama, pelaku perundungan cenderung mempunyai sikap hiperaktif, impulsif, aktif dalam gerak, merengek dan menangis berlebihan, tidak patuh, menantang, merusak, dan ingin menguasai orang lain.

Kedua, pelaku perundungan mempunyai sifat tempramen yang sulit dan masalah pada atensi/konsentrasi serta hanya peduli terhadap keinginan sendiri.

Ketiga, tidak memiliki empati serta sulit melihat dari sudut pandang orang lain.

Jika sebelumya adalah ciri-ciri pelaku perundungan atau bullying, setidaknya ada tiga indikator dari korban perundungan atau bullying.

Pertama, anak korban perundungan cenderung berbeda dengan yang lain di lingkungannya. Contoh dari keluarga yang sangat miskin, sangat sukses, sangat terpuruk, dan lainnya.

Kedua, anak korban bullying cendering sulit bersosialisai dengan sekitar, atau lebih dikenal dengan istilah “culun”.

Yang terakhir, anak korban bullying memiliki kondisi fisik berbeda dengan orang lain di lingkungannya. Misal, anak yang terlalu kurus, terlalu hitam, terlalu pendek, dan sebagainya.

Anak yang menjadi korban perundungan memiliki dampak yang merugikan bagi dirinya. Contohnya seperti kepercayaan diri yang merosot, trauma, malu, memiliki perasaan yang serba salah, hingga timbul keinginan untuk bunuh diri dan mengalami gangguan jiwa.

Hentikan kasus perundungan sekarang juga!

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*