Tidak Hanya di Atas Kertas Saja, Kolaborasi BRIN-UNITOMO Ditantang Ada Hasil Nyata

Gedung UNITOMO Surabaya
Gedung UNITOMO Surabaya (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

CIBINONG, KalderaNews.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Geospasial (PRG), Organisasi Riset Kebumian dan Maritim (ORKM) menggandeng Fakultas Teknik – Universitas Dr. Soetomo (UNITOMO) untuk pemetaan foto udara teliti menggunakan wahana unmanned aerial vehicle dan perangkat global navigation satellite system.

Kepala ORKM BRIN, Ocky Karna Radjasa menegaskan fasilitas yang ada di bawah BRIN bisa berkontribusi di dalam penciptaan ekosistem riset di Tanah Air. Selain itu BRIN juga menyiapkan berbagai skema pendaaan.

“Saya berharap PKS ini tidak berakhir diatas selembar kertas, berbagai skema dan fasilitas yang sudah disediakan di BRIN silahkan dimanfaatkan untuk kemajuan kedua belah pihak. Dengan kerjasama ini akan muncul kolaborasi yang lebih nyata. Saya tantang kedua belah pihak untuk memanfaatkan kesempatan ini demi kemajuan riset dan inovasi serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” tegasnya.

BACA JUGA:

Sementara Wakil Rektor IV Bidang Humas dan Kerjasama UNITOMO, Nur Saidah berharap MOU tidak tidur, tapi akan bergerak terus dan apa yang sudah dikerjasamakan benar-benar terlaksana dengan baik serta dapat mengajak dosen untuk ikut kerjasama dalam rangka skema penelitian.

Pada kesempatan yang sama penanggung jawab perjanjian kerja sama dan salah satu peneliti di PRG BRIN, Agung Syetiawan menyampaikan tentang capaian kerjasama penelitian PRG BRIN dan Teknik Geomatika UNITOMO yang telah dilakukan kegiatan eksistingnya antara lain pada tanggal 15 Mei 2022 berlokasi di Wagir, Malang.

“Kita lakukan uji terbang untuk mengetes drone yang sudah diintegrasikan dengan antena GNSS teliti, kemudian diolah mendapatkan foto udara teliti,” jelasnya.

“Selanjutnya kita melakukan pengukuran GCP dibantu dengan teman-teman mahasiswa dari Teknik Geomatika UNITOMO dengan melakukan titik kontrol tanah. Hasil yang kita dapatkan sementara metode direct georeferencing menghasilkan akurasi horizontal pada skala 1:5,000 kelas 1. Sedangkan secara vertikal akurasinya pada kisaran 1,6 meter,” rinci Agung.

Agung juga menjelaskan bahwa potensi pengembangan yang sudah dilakukan pada sesi pertama dengan UNITOMO dengan beberapa mitra. “Kita catat beberapa kekurangan yang sudah kita lakukan. Kita lakukan ke sesi berikutnya bulan September yang akan dilakukan uji terbang kembali dengan mengintegrasikan antara trigger kamera dengan antenna GNSS. Kita akan mendapatkan posisi kamera secara teliti tidak ada delay penentuan posisi menggunakan GNSS,” tambahnya.

“Capaian output sudah disusun draft KTI dari beberapa temuan ini dan akan kami submit ke jurnal internasional.Kemudian, horizontal dan rasio dapat di lihat bersama-sama dari kekurangan, nanti kita akan coba untuk improve kembali. Beberapa mitra yang terlibat yaitu Perhutani, Motodoro, Urbanav, PT AMZ Geoinfo Solution, Magellan System Japan, Inc (MSJ), PT, Geosat Survei Indonesa dan Kantor Jasa Surveyor Berlisensi,” tutup Agung.

*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*