JAKARTA, KalderaNews.com – Hari Koperasi ke-75 tahun ini diperingati pada Selasa, 12 Juli 2022. Kementerian Koperasi dan UKM telah menetapkan logo dan tema Hari Koperasi 2022.
Hari Koperasi 2022 mengangkat tema “Transformasi Koperasi untuk Ekonomi Berkelanjutan” dengan tagline “Ayo Berkoperasi”.
BACA JUGA:
- Mengenal Bapak Koperasi, Badan Usaha Rakyat yang Diperingati Tiap 12 Juli
- Sudah Mulai Kuliah PTM, Begini Panduan Mengatur Uang Saku Bagi Mahasiswa yang Tinggal di Kos
- 3 Tip Biar Nggak Terjebak Pinjol Ilegal yang Mencekik
Tagline ini sejalan dengan Gerakan Ayo Berkoperasi untuk mendukung program Revolusi Mental yang bertujuan mengembalikan orientasi pembangunan ekonomi dengan pengarusutamaan koperasi seabgai badan usaha yang emwadahi aktivitas ekonomi masyarakat.
Sejarah Koperasi di Indonesia
Sejarah koperasi di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Koperasi didirikan sebagai upaya untuk menolong warga yang terlilit utang dari rentenir atau lintah darat.
Seorang bangsawan Jawa bernama Raden Bei Aria Wirjaatmadja mendirikan semacam bank simpan-pinjam, yakni Hulp en Spaarbank pada 16 Desember 1886, di Purwokerto, Jawa Tengah. Inilah bank perkreditan rakyat pertama di tanah air.
Selain itu, Raden Bei Aria Wirjaatmadja juga merintis De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank Der Inladsche Hoofden yang merupakan cikal bakal Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Usaha Raden Bei Aria Wiraatmadja yang juga menjabat sebagai Patih Purwokerto itu mendapat dukungan dari kalangan pejabat pemerintah kolonial Hindia Belanda. Terlebih, kala itu sedang digalakkan politik etis atau politik balas budi.
Usaha simpan pinjam yang nantinya dikenal sebagai koperasi terus berkembang di Hindia Belanda atau Indonesia, bahkan menjadi gerakan rakyat.
Berdirinya Boedi Oetomo (BO) memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat. Boedi Oetomo yang digagas oleh para cendekiawan muda bumiputera mempelopori berdirinya koperasi rumah tangga.
Pada tahun 1913, Sarekat Dagang Islam (SDI) yang dimotori Samanhoedi dari Solo, mempopulerkan kehidupan berkoperasi di kalangan pedagang dan pengusaha batik dari kalangan pribumi atau bumiputera.
Pada 1927, Persatuan Bangsa Indonesia atau Studie Club menjadikan koperasi sebagai gerakan untuk wadah pendidikan ekonomi rakyat dan nasionalisme kebangsaan.
Setelah Indonesia merdeka pada 1945, gerakan koperasi yang terpencar-pencar itu dipersatukan.
Kongres Gerakan Koperasi Pertama digelar di Tasikmalaya, Jawa Barat, 12 Juli 1947. Kongres ini dihadiri oleh 500 utusan dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Kongres ini menghasilkan 10 keputusan, di antaranya pembentukan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI), asas gotong-royong koperasi, dan penetapan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi.
Pada masa-masa awal Orde Baru, tahun 1968, SOKRI berubah menjadi Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN). Nama DEKOPIN dipakai hingga sekarang dan menjadi lembaga tunggal gerakan koperasi Indonesia yang berlandaskan Undang-Undang Perkoperasian Nomor 25 Tahun 1992.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply