JAKARTA, KalderaNews.com – Pelajar Indonesia pada umumnya mengikuti Foundation Year di universitas di luar negeri jika setelah menyelesaikan The International General Certificate of Secondary Education (IGCSE), dan tidak mengikuti ujian setara A-level atau International Baccalaureate.
Sekarang, untuk pertama kalinya, pelajar Indonesia dapat menyelesaikan kualifikasi yang setara dengan International Foundation Year di Indonesia, yang tentu menghemat biaya dan waktu sebelum mereka belajar di luar negeri.
BACA JUGA:
- Seru! Penabur E-Sport Tournament (PESTA) 2022 Kembali Digelar, 38 Tim Sedang Bertanding
- SMPK 2 PENABUR dan SMAK 5 PENABUR Wakili Indonesia Evaluasi Sistem Pendidikan Dunia Via PISA 2022
- Cek Deretan SMA Terbaik Versi LTMPT di Jakarta, Posisi Pertama Diraih SMAS 1 Kristen BPK Penabur
BPK Penabur Jakarta bekerja sama dengan Northern Consortium of the United Kingdom (NCUK) memberikan jaminan akses bagi peserta didik yang memiliki cita-cita berkuliah di luar negeri.
Philip Myers, Head of School SPK BPK Penabur Jakarta dan Suzanne Bartlett, NCUK University Partnerships and Placement Director menjelaskan program NCUK secara menyeluruh dalam Education Fair di SPK BPK Penabur Kelapa Gading dengan tema “Soar with Pride”, pada Selasa, 14 Juni 2022.
Dalam acara ini, orang tua dan peserta didik dari SPK BPK Penabur mengikuti presentasi dari 4 perwakilan universitas NCUK, yaitu Queen’s University Belfast, Leeds Beckett University, the University of Huddersfield, dan the University of Western Australia.
Peserta didik BPK Penabur Jakarta dan sekolah lainnya dapat bergabung dengan NCUK setelah selesai menempuh studi di kelas 11 dengan nilai rata-rata 70 untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris. Selain itu, berusia minimal 17 tahun sebelum 31 Desember pada tahun pendaftaran, menyelesaikan International General Certificate of Secondary Education (IGSCE) dan/atau meraih skor IELTS 5.0.
Peserta didik akan mengikuti program NCUK selama 9-11 bulan sebelum melanjutkan studi ke universitas.
NCUK sendiri merupakan konsorsium universitas terkemuka atau program prakuliah yang didirikan beberapa universitas ternama di United Kingdom (UK) pada tahun 1987. NCUK berkolaborasi dengan 45 universitas di dunia dan memiliki pusat di 20 negara.
Philip Myers, Head of School SPK BPK Penabur Jakarta menjelaskan, kerja sama antara BPK Penabur Jakarta dan NCUK dengan lebih dari 40 universitas di seluruh dunia akan memberikan kesempatan yang sangat baik untuk peserta didik diIndonesia.
“Saya percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi seseorang yang hebat dan bermanfaat di dunia apabila kita berusaha dan bekerja dengan baik. Saya pernah diberi tahu bahwa apabila seseorang membantu orang lain maka dunia ini akan menjadi lebih baik. Pendidikan adalah kunci tercapainya hal tersebut,” ujar Philip Myers.
Philip Myers melanjutkan bahwa kesempatan yang datang sekali seumur hidup ini hanya bisa didapatkan dengan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.
“Artinya, saya harus selalu membuka mata, telinga, dan hati untuk merespon. Dan hari ini adalah hari yang penuh dengan kesempatan itu,” imbuh Philip Myers.
Sementara, Stuart Smith, Chief Executive, NCUK menjelaskan bahwa kerja sama dengan SPK BPK Penabur Jakarta ini memberikan kesempatan fantastis bagi peserta didik di seluruh Indonesia dan sekitarnya untuk menempuh pendidikan kelas dunia dengan cakupan pilihan yang progresif.
“Kami sangat berharap dapat menyambut peserta didik yang ambisius dan bertalenta dari seluruh Indonesia ke dalam program NCUK dan nantinya menuju universitas rekanan di seluruh dunia,” kata Stuart Smith.
Richard Graham MP, Utusan Perdagangan Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia, Komunitas Ekonomi ASEAN, Malaysia dan Filipina yang hadir dalam acara ini mengatakan, bahwa Inggris mendorong kerja sama yang lebih erat dengan institusi pendidikan di Indonesia.
“Saya senang dapat menyaksikan peluncuran kerja sama antara SPK BPK Penabur Jakarta dengan NCUK yang membuka lebih banyak peluang bagi pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi di Inggris. Selamat!” ujarnya.
Pemerintah Inggris dalam strategi pendidikan internasional mendapatkan temuan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari 5 negara prioritas utama untuk memperluas kerja sama di bidang pendidikan.
Negara Inggris menerima lebih dari 500,000 peserta didik internasional pendidikan tinggi setiap tahunnya dengan target 600,000 peserta didik pada tahun 2030. Penggunaan teknik pengajaran yang canggih, seperti problem based learning untuk mengatasi masalah yang nyata, memastikan bahwa pendidikan membantu peserta didik memulai karir mereka sejak awal.
Setiap lembaga pendidikan tinggi di Inggris memiliki standar ketat yang diterapkan oleh pemerintah untuk memastikan bahwa peserta didik mendapatkan pengajaran serta sumber daya pendukung terbaik.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply