Menarik, Ada Laboratorium Sekolah Berbasis Alam Berbentuk Rumah Adat Honai

Wakil Walikota Semarang menanam pohon di Laboratorium Sekolah Berbasis Alam Kebon Dalem. (AntaraFoto)
Wakil Walikota Semarang menanam pohon di Laboratorium Sekolah Berbasis Alam Kebon Dalem. (AntaraFoto)
Sharing for Empowerment

SEMARANG, KalderaNews.com – Laboratorium Sekolah Berbasis Alam Kebon Dalem, Semarang, Jawa Tengah ini memang unik dan menarik. Berlokasi di perbukitan, bangunan kelasnya berbentuk rumah honai. Rumah Honai adalah rumah adat khas Papua.

Laboratorium alam ini berada Mangunharjo, Tembalang, Semarang. Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meresmikan tempat ini dengan menanam pohon.

BACA JUGA:

Laboratorium Sekolah Berbasis Alam Kebon Dalem ini di bawah naungan Yayasan Penyelenggara Ilahi Indonesia (YPII). Laboratorium alam Kebon Dalem menempati lahan seluas 5,245 m2.

“Laboratorium ini akan menjadi tempat praktik bagi siswa siswi mulai dari tingkat PAUD hingga SMA,” kata penanggung jawab YPII kantor cabang Semarang, Suster Teresa Nani Agustina PI.

Suster Teresa Nani mengatakan, tahap selanjutnya akan dilakukan pengembangan fasilitas sarana pendidikan seperti perpustakaan dan beberapa ruang kelas serta hutan mini, hingga pengembangan kurikulum untuk menarik minat calon murid yang telah berjalan dengan berbagai pelatihan guru untuk dapat memaksimalkan pengajaran berbasis alam dan lingkungan.

Tempat ini menawarkan suasana belajar di alam terbuka. Para siswa memanfaatkan segala potensi yang disediakan oleh alam. Mereka menghirup udara segar sambil menikmati keindahan alam sekitar.

Konsep belajar yang didapat langsung dari alam membuat anak tidak cepat bosan dan lebih kreatif. Makna kehidupan diajarkan melalui pengenalan lingkungan dan klasifikasi fauna seperti berbagai jenis burung, kalkun, bebek, ayam hutan, kelinci, kura-kura, bermacam ikan air tawar dan flora seperti berbagai jenis pohon kayu keras dan hias, umbi-umbian dan padi serta berbagai tanaman langka.

Laboratorium alam ini menggunakan konsep kurikulum merdeka, di mana siswa digembleng belajar di tempat terbuka dengan bisa memanfaatkan segala potensi yang disediakan oleh alam.

“Konsep belajar yang didapat langsung dari alam dipercaya membuat anak tidak cepat bosan dan lebih kreatif,” kata Suster Teresa Nani.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*