JAKARTA, KalderaNews.com – Sebanyak 16.174 mahasiswa peserta program Kampus Mengajar Angkatan 3 sudah menyelesaikan periode penugasan selama 18 minggu di 3.846 sekolah di seluruh wilayah Indonesia.
Penugasan ini resmi berakhir pada Rabu 29 Juni 2022. Selanjutnya para mahasiswa akan kembali ke perguruan tinggi masing-masing.
BACA JUGA:
- Program Kampus Mengajar Dibuka untuk 15 Ribu Mahasiswa, Dapat Uang Saku dan Bantuan UKT
- Menteri Nadiem Lepas 16.757 Mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 3, Begini Pesannya
- Inilah 4 Kampus dengan Pendaftar Terbanyak pada Program Kampus Mengajar
Selama penugasan, peserta Kampus Mengajar telah memberikan asistensi kepada guru dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan dasar. Selain itu, para mahasiswa ini juga memiliki tugas untuk mengakselerasi adaptasi teknologi bagi para guru.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril mengatakan, pelaksanaan Kampus Mengajar bisa mendorong proses pembelajaran Indonesia yang lebih kontemporer dan mengikuti perkembangan zaman.
Selama penugasan, mahasiswa peserta bersama para guru menjalankan berbagai program inovatif yang dapat membantu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Jumeri mengatakan, agar dari berbagai program inovatif tersebut terdapat program-program yang bisa terus digunakan secara berkelanjutan di sekolah setelah penugasan mahasiswa selesai.
“Jejak-jejak baik yang ditinggalkan oleh para mahasiswa di sekolah pasti akan selalu tertanam di benak para siswa. Pembelajaran yang dilakukan dengan menyenangkan serta program-program yang membantu peningkatan literasi numerasi siswa dapat dilanjutkan oleh sekolah-sekolah sasaran Kampus Mengajar Angkatan 3,” kata Jumeri.
Kampus Mengajar merupakan salah satu program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan, sekaligus membagikan ilmu, keterampilan, dan inspirasi bagi para murid.
Selain memperoleh pengalaman, para mahasiswa yang telah menyelesaikan program Kampus Mengajar berhak mendapatkan rekognisi sebesar 20 sks dari hasil belajar selama mengikuti program.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Nizam berkata bahwa para mahasiswa telah berhasil memberikan dampak positif terhadap akselerasi peningkatan literasi dan numerasi siswa melalui kolaborasi dengan para guru untuk membuat strategi pembelajaran yang efektif namun menyenangkan.
“Ada banyak sekali cerita baik yang ditorehkan oleh adik-adik mahasiswa selama 18 minggu periode penugasan di sekolah sasaran. Semoga dampak serta cerita baik selama proses pelaksanaan Kampus Mengajar Angkatan 3 yang kita kawal bersama-bersama bisa menjadi sebuah lompatan besar bagi kemajuan pendidikan Indonesia,” tutur Prof. Nizam.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply