Atlet Nasional yang Targetkan Medali di ASEAN GAMES 2024 Ini, Penerima Beasiswa di UM Surabaya

Ilustrasi. Gedung UM Surabaya (Dok. UM Surabaya)
Ilustrasi. Gedung UM Surabaya (Dok. UM Surabaya)
Sharing for Empowerment

SURABAYA, KalderaNews.com – Namanya Rahmad Adi Mulyono, seorang atlet panjat tebing tim nasional Indonesia yang lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 31 Oktober 2000.

Rahmad Adi mahasiswa semester 6 penerima beasiswa atlet menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Program Studi (Prodi) Manajemen.

Rahmad Adi Mulyono, atau yang akrab disapa Adi ini telah menekuni olahraga panjat tebing sejak duduk di bangku kelas 6 SD dan kini ia merupakan anggota klub panjat dinding Life Sport Climbing di Surabaya, spesialisasinya adalah panjat dinding kecepatan.

BACA JUGA:

“Waktu itu (awal-awal menekuni olah raga panjat tebing) saya kurang beruntung, karena orang tua tidak mendukung untuk keberangkatan, sehingga saya ditinggal rombongan. Beruntungnya tahun 2013-2014 akhir tahun ada lomba piala koni katagori speed classic dan itu untuk pertama kalinya saya mendapatkan juara 3,”jelas Adi pada tim UM Surabaya pada Jumat, 3 Juni 2022.

Nama Adi kian melejit saat ia menjuarai Kejuaraan Nasional kelompok umur pada 2015. Setelah itu, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mempercayakan dirinya tampil di Asian Youth Championship 2017 di Singapura. Namun, Adi belum mendapatkan hasil maksimal kala itu.

Adi yang merupakan mahasiswa penerima beasiswa atlet UM Surabaya telah menunjukkan prestasinya baik di kancah nasional maupun internasional.

Hal tersebut berhasil ia buktikan pada tahun 2019 berhasil meraih medali perunggu untuk nomor perorangan dan medali emas untuk nomor beregu di Asian Youth Championship.

Tak hanya itu pada tahun 2019 ia juga berhasil menyabet medali perunggu Speed Junior Putra IFSC Youth World Championships di Arco, Italia.

Pria yang akrab disapa Adi ini menceritakan pengalamannya saat ia diundang Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini bersama atlet lain di rumah dinas pada tahun 2019.

Awalnya ia dipanggil dari pusat bersama lima atlet panjat tebing lain untuk mewakili Indonesia bertanding di IFSC Youth World Championships yang berlangsung di Arco, Italia. Sebelum bertanding, Adi bersama enam atlet lain memusatkan latihan di Yogyakarta selama 10 hari.

“Total ada enam orang atlet panjat tebing asal Indonesia yang bertanding di Italia. Sementara dari Jawa Timur sendiri ada tiga orang, termasuk dengan saya,” kata Adi.

Pada kejuaraan tingkat dunia tersebut, Adi menyandang peringkat tiga setelah menang dengan waktu 5,979 detik, berbanding 8,717 detik dari pemanjat tebing asal Ukraina, Y Tkach. Sementara itu, peringkat satu dan dua diduduki atlet Rusia yakni A Nagaev dan S Rukin.

Tidak berhenti disitu pada tahun 2020 Adi berhasil meraih medali emas di IFSC Connected Speed Knockout 2020. Selanjutnya pada tahun 2022 Adi berhasil meraih medali perunggu nomor speed dalam seri Piala Dunia Panjat Tebing yang diselenggarakan di Jungnang Sport Climbing Stadium, Seoul Korea Selatan.

Adi kebanggan yang mewakili Indonesia berhasil mengalahkan Ludovico Fossali asal Italia dalam laga perebutan medali perunggu dengan catatan waktu 5,58 detik.

“Untuk kedepannya saya akan fokus pada 2 target kemenangan yakni Asian Games 2022 dan Olimpiade Paris 2024,”jelas Adi.

“Pesan Ibu, meskipun saya sebagai atlet, saya harus tetap fokus dengan pendidikan saya. Bersyukur sekali UM Surabaya hadir sebagai kampus yang peduli dengan pendidikan para atlet. Sangat senang karena UM Surabaya memberikan beasiswa penuh, oleh sebab itu saya akan selalu berusaha memberikan yang terbaik,”terang Adi.

*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*