SEMARANG, Kalderanews.com – Dekan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menyebutkan dalam kegiatan Hello Campus diikuti oleh 1598 mahasiswa Udinus angkatan 2022 tentang kemampuan berpikir kritis bermula dari banyak membaca.
Dekan FT Udinus, Heru Agus Santoso, Ph.D., menjelaskan berpikir kritis dan kreatif bukanlah hal yang datang tiba-tiba namun perlu latihan yang rutin.
Dimana latihan itu bisa dilakukan dengan membaca dan tentunya berkolaborasi dengan sesama.
BACA JUGA:
Mahasiswa baru Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) diajarkan ilmu mengenai berpikir kritis dan kreatif dan diberikan ilmu pada saat matrikulasi yang diadakan secara daring.
Pada kegiatan Hello Campus, matrikulasi wajib diikuti oleh Mahasiswa Baru Udinus yang telah diterima dan sudah melakukan Pemberkasan registrasi akademik atau daftar ulang sampai dengan tanggal 10 Juni 2022. Selain itu, tentunya sudah mendapatkan Nomor Induk Mahasiswa (NIM).
Acara Hello Campus di Udinus, berlangsung mulai 15 Juni – 17 Juni 2022, dimana pada hari ketiga, mahasiswa diajak untuk berpikir kreatif serta kritis dan materi diberikan oleh Dekan Fakultas Teknik (FT) Udinus, Heru Agus Santoso Ph.D.
Hello Campus di Udinus merupakan sebuah program pengganti matrikulasi, sebelumnya kegiatan matrikulasi diadakan dengan cara tatap muka dengan dosen di dalam kelas.
Dalam matrikulasi tersebut mereka mendapatkan berbagai pengetahuan mulai dari ilmu tentang kegiatan yang ada di dalam kampus, hingga informasi mengenai literasi informasi, media sosial, dan serta kegiatan akademik lainnya.
Dalam paparannya, Dekan FT Udinus, Heru Agus Santoso, Ph.D., menjelaskan berpikir kritis berbeda dengan pengkritik. Salah satu perbedaannya yakni dari cara melihat sudut pandang, dimana berpikir kritis melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Sedangkan pengkritik, melihat sesuatu dari satu sudut pandang saja.
“Berpikir kritis nantinya akan menghasilkan berbagai ide yang inovatif sedangkan pengkritik biasanya hanya akan mengkritik ide,” jelasnya.
Dekan FT Udinus juga menjelaskan beberapa hal yang dapat memicu agar mahasiswa dapat berpikir kreatif. Dua di antaranya menulis hal yang tiba-tiba muncul di pemikiran dan juga brainstorming ide dengan orang lain.
“Banyak membaca dapat juga meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Berpikir Kritis dan Kreatif menjadi hal yang harus diasah terus dan hal itu merupakan modal yang berharga,” jelasnya.
*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply