Ia melanjutkan, pernah juga menangani pasien yang infeksi sistemik dan kehabisan antibiotik sehingga mengakibatkan pasiennya meninggal dunia. Dalam melakukan benah minor jika terdapat benjolan pada pasien, ia pun melakukannya sendiri.
“Misal ada benjolan-benjolan seperti dipunggung atau dimanapun saya kerjakan karena kasian jika pasiennya harus menempuh delapan jam ke kota,”ungkapnya.
dr. Luki juga bercerita, ketersediaan air bersih dilingkungannya sangat sulit, karena air bersih yang diperolehnya merupakan hasil tampungan dalam seminggu atau bersumber dari air hujan.
Pengalaman-pengalaman menyenangkan pun ia rasakan selama mengabdi diwilayah tersebut yang membuatnya betah dan tidak pernah muncul sedikit pun rasa penyesalan.
*Jika artikel ini bermanfaat silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply