Tahun 2030, Ramadan Dua Kali, Fenomena Berulang 33 Tahun, Simak Penjelasannya

Ucapan Idulfitri. (Ist.)
Ucapan Idulfitri. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Ramadan dan Idulfitri, pada umumnya terjadi satu kali dalam setahun. Tetapi ada tahun-tahun tertentu di mana umat Islam merayakan Idulfitri dua kali dalam satu tahun.

Kok bisa demikian ya?

BACA JUGA:

Misal pada tahun 1998, umat Islam juga merayakan Ramadan dan Idulfitri 1418 dan 1419, tahun 1999 Ramadan 1419 dan 1420, serta tahun 2000 Ramadan 1420 dan 1421.

Nah, peristiwa serupa juga akan terjadi lagi pada tahun 2030, 2031, dan 2032.

“Hal itu berulang sekitar 33 tahun, karena kalender Hijriah dan kalender Masehi ada selisih 10,9 hari,” papar Kepala Lapan Thomas Djamaluddin.

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang menjelaskan bahwa kalender masehi berbasis peredaran bumi mengelilingi matahari, yakni 365,2422 hari.

“Sedangkan kalender Hijriyah berbasis berbasis peredaran bulan mengelilingi bumi, yakni 29,5306 hari yang jika dikali 12 bulan menjadi 354,3672 hari. Jadi, ada selisih sebesar 10,875 hari setiap tahun,” papar Andi.

Selisih itu terakumulasi menjadi 1 tahun Masehi setelah sekitar 33 tahun. Jika awal Ramadan jatuh di awal tahun Masehi, maka awal Ramadan tahun berikutnya akan jatuh di akhir tahun Masehi.

Maka, misal pada 1997 Ramadan terjadi dua kali, yaitu tanggal 10 Januari dan 31 Desember. Kemudian akan terulang lagi pada 2030.

Pada tahun 2030 terulang lagi, awal Ramadan 1451 H jatuh pada 5 Januari, dan yang kedua, awal Ramadan 1452 H jatuh pada 26 Desember di tahun yang sama.

Selain dua kali Ramadan dalam setahun, juga akan terjadi dua kali Iduladha.

Fenomena yang sama diperkirakan akan terjadi lagi pada tahun 2063.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*