JAKARTA, KalderaNews.com – Pada tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia, termasuk di Indonesia. Oleh karena para buruh merupakan tonggak utama sebuah dunia usaha, seperti perusahaan nasional dan internasianal.
Mirisnya, terkadang nasib para buruh tidak secemerlang para pengusahanya sendiri, padahal hak para buruh telah diatur dalam undang-undang dan hukum negara.
Demi memperjuangkan hak-hak para buruh banyak tokoh pejuang dari kalangan yang berusaha memperjuangkan hak mereka terhadap pemerintah.
BACA JUGA:
Di rangkum dari berbagai sumber, dikatakan bahwa di Indonesia, setidaknya ada empat tokoh pejuang hak buruh yakni Muchtar Pakpahan, Marsinah, Agus Sudono dan Wiji Thukul yang sampai saat ini jasanya masih dikenang oleh masyarakat.
Agus Sudono
Agus Sudono merupakan tokoh buruh yang terkenal sebagai pejuang lintas zaman karena telah membela hak-hak buruh sejak era Orde Lama, Orde Baru, hingga era Reformasi. Semasa perjuangannya, Agus Sudono pernah menjabat sebagai Ketua Umum Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI) dan menjadi anggota Badan Eksekutif Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organisation).
Kisah hidup dan pertempurannya melawan ketidakadilan telah dirangkung dalam buku “30 Tahun Pengabdian Agus Sudono Pada Gerakan Buruh” yang terus menginspirasi generasi-generasi pejuang buruh Indonesia.
Muchtar Pakpahan.
Muchtar Pakpahan adalah tokoh buruh Indonesia pertama yang berani mendirikan organisasi buruh secara independen pada masa Orde Baru. Ia dikenal sebagai penggerak kaum buruh dalam menuntut hak mereka di tengah kepemimpinan otoriter pada masa itu.
Semasa perjuangannya, Muchtar telah beberapa kali dipenjara akibat tindakannya yang dianggap sebagai gerakan membangkang pada pemerintah. Walau begitu, Muchtar tidak pernah menyerah dalam perjuangannya memberikan kesejahteraan yang layak untuk kaum buruh Indonesia.
Marsinah
Marsinah adalah ikon perjuangan kaum buruh yang nama dan wajahnya masih sering dilihat pada demo-demo hari buruh hingga saat ini. Marsinah adalah seorang aktivis buruh pabrik yang dengan lantang meneriakan aspirasinya di era Orde Baru. Ia menyebarkan propaganda yang akhirnya mengakibatkan gelombang protes masif pada pemerintah.
Sayangnya, semangat Marsinah harus padam akibat tindakan penguasa yang semena-mena pada masa itu. Karena tindakannya, Marsinah diculik, disiksa, dan dibunuh oleh sosok yang masih misterius hingga sekarang. Yang dapat diketahui hanyalah jenazah Marsinah ditemukan pada 8 Mei 1993 di tengah hutan, desa Wilangan, Jawa Timur dengan luka-luka penyiksaan berat.
Wiji Thukul
Wiji Thukul juga hingga saat ini masih terus dikenang karena perjuangannya yang berakibat buruk pada nasibnya. Aktivis ini memperjuangkan hak-hak buruh walaupun ia sendiri bukanlah salah satu dari mereka. Ia berjuang dengan propaganda melalui karya-karya sastranya yangt membangkitkan semangat massa.
Sayangnya, perjuangannya juga harus berakhir setelah Wiji dinyatakan hilang pada 27 Juli 1998, di usianya yang ke-34 tahun. Hingga saat ini tidak ada yang tahu dimana ia berada dan apa yang terjadi padanya.
Itulah kisah singkat perjuangan tokoh buruh di Indonesia yang memperjuangkan hak-hak buruh Indonesia.
*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan temen-temanmu.
Leave a Reply