JAKARTA, KalderaNews.com – Saat kita kecil dan bermain ke pantai, kita pasti terheran-heran saat mencicipi air laut yang asin dan hal ini berbeda dengan air mandi yang ada di rumah. Kita lantas bertanya dari manakah asal rasa asin ini, bukan?
Tahukah kamu bahwa rasa asin di setiap laut itu berbeda-beda rasanya? Apa yang membuat rasa asin itu berbeda? Salinitas merupakan istilah bagi rasa asin air laut yang menjelaskan tingkat kandungan garam air laut dan danau yang dihitung dalam satuan perseribu.
BACA JUGA:
- Akhirnya Bisa Tidur Tenang, Inilah Penyebab Air Laut Rasanya Asin
- Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Inilah Proses Terjadinya Hujan
- Air Laut Pasang dan Gerhana Bulan, Ada Hubungan Apa di Antara Keduanya
Inilah faktor-faktor yang mempengaruhi salinitas air laut. Cekidot, ya!
Penguapan
Rasa asin pada air laut itu berasal dari fenomena hujan. Dalam fenomena terjadinya air hujan terdapat proses penguapan atau evaporasi. Makin besar tingkat penguapan air laut, maka kadar salinintasnya juga makin tinggi. sebaliknya, apabila tingkat penguapan air lautnya rendah, maka kadar salinitasnya juga akan makin rendah.
Banyak sedikitnya sungai yang bermuara
Makin banyak sungai yang bermuara kea rah laut, maka salinitas air laut juga akan makin rendah. Sebaliknya, apabila terdapat sedikit sungai yang bermuara ke laut, maka kadar saliintas air laut juga akan makin tinggi.
Curah hujan
Makin besar curah hujan di suatu wilayah, maka salinitas air lautnya juga akan makin tinggi. sebaliknya, bila curah hujan di lautan tersebut rendah, maka tingkat salinitas juga akan makin rendah.
Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida merupakan unsur utama dalam proses fotosintesis, terutama sangat dibutuhkan oleh fitoplankton dan tumbuhan air. Karbondioksida juga dapat terbentuk di dalam air dengan adanya proses dekomposisi (penguaraian) zat organisk oleh mikroorganisme. Hal tersebut biasanya terjadi di dalam air yang telah tercemar.
Magnesium (Mg)
Kandungan magnesium ada di dalam air laut sekitar 1.300 pp, selain natrium. Bahkan ganggang laut dan tiram juga mengandung magnesium yang masing-masingnya adalah 6000-20.000 ppm dan 1.200 ppm.
DO (Dissolved Oxygen)
Faktor yang mempengaruhi rasa asin air laut berikutnya adalah DO atau Dissolved Oxygen. Oxygen terlarut dapat disebut juga dengan kebuthan oksigen atau oxygen demand. Hal ini merupakan salah satu unsur untuk menganalisis kualitas air.
Makin besar nilai DO pada air, maka akan bagus pula kualitas airnya. Sebaliknya, apabila nilai DO rendah, maka dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar.
Calcium (Ca)
Keberadaan kandungan Ca atau Kalsium ddi dalam air dengan kadar tertentu sangat berfungsi untuk tubuh kita, tetapi bila berlebihan justru dapat menyebaban efek korosif. Kalcium merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi salinitas air laut.
Alumunium
Batas maksimal kandungan alumunium di dalam air adalah sekitar 0,2 mg/l. Apabila lebih dari itu maka rasa air akan menjadi tidak enak untuk dikonsumsi.
Sulfat
Sulfat merupakan salah satu unsur juga yang memberikan pengaruh pada tingkat keasinan air laut. Bila kandungan sulfat di dalam air berlebihan maka dapat menyebabkan terbentuknya kerak air pada panci rebusan air. Selain itu juga dapat menimbulkan bau yang bahkan menyebabkan korosi pada pipa.
Zat Organik
Zat organis yang ada di dalam air berasal dari unsur hara makanan maupun sumber energi lain bagi flora dan fauna yang hidup di perairan. Namun, apabila berlebihan dapat juga menyebabkan bau yang tidak sedap hingga membuat sakit perut saat dikonsumsi.
Nitrat dan Nitrit
Faktor terakhir yang mempengaruhi rasa asin air laut adalah nitrat dan nitrit. Kedua unsur ini dapat menghambat perjalanan oksigen di dalam tubuh manusia yang mengonsumsinya.
Demikian sebelas faktor yang mempengaruhi rasa asin air laut. Kandungan-kandungan tersebut yang membuat badan kita terasa lengket setelah bermain air di pantai.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply