Mahasiswa Harus Baca! Kebiasaan Begadang yang Buruk Bagi Kesehatan

Susah Tidur
Susah Tidur (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Mahasiswa dengan bertumpuk-tumpuk tugas kuliah, kerap menganggap  bahwa begadang merupakan hal biasa. Begadang kerap dianggap sebagai solusi untuk mengerjakan tugas kuliah tersebut. Namun, begadang tidak hanya dipakai untuk mengerjakan kuliah meliankan dapat juga diisi dengan nonton bola atau belajar persiapan ujian.

Sebagai mahasiswa kita kerap tidak menyadari bahwa begadang dapat berdampak pada kesehatan kita. Waktu yang seharusnya kita pakai untuk beristirahat dan tidur, malah kita pakai untuk begadang.

BACA JUGA:

Tidur merupakan aktivitas yang penuh dengan manfaat. Saat kita tidur, kita melepaskan hormon dan senyawa yang membantu proses metabolisme dalam tubuh. Misalnya mengembalikan nafsu makan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan daya ingat, memperbaiki mood,  meingkatkan kebugaran, hingga dapat meningkatkan energy dan fokus pada untuk aktivitas esok hari.

Tidur yang cukup dapat membantu kita mengelola stress dan gejala gangguan kejiawa lain seperti kecemasan dan depresi. Mahasiswa berada dikelompok umur dewasa, yang membutuhkan tidur sebanyak 7 hingga 8 jam satu hari.

Sedangkan bila kita tidak mengisi waktu malam dengan istirahat dan tidur, maka beberapa risiko kesehatan yang mungkin muncul adalaj hipertensi, diabetes, penyakit jantung, obesitas, sleep apnea, hingga kematian dini. Ngeri!

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh periset dari Inggris dan Italia menyebutkan bahwa orang yang setiap malam tidur kurang dari enam jam cenderung berisiko mengalami kematian diini sebesar 12%. Mereka menemukan bahwa orang yang megurangi waktu tidur dari tujuh jam menjadi lima jam atau kurang memiliki 1,7 risiko kematian lebih cepat.

Hal ini karena orang yang tidur malam kurang dari lima jam data mengalami penyempitan pembuluh darah yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah. Kurang tidur juga dapat memicu terjadinya kekurangan magnesium yang dapat menyebaban pengerasan dinding pembuluh darah arteri (aterosklerosis), yang dapat meingkatkan risiko terhadao hipertensi, stroke, dan masalah jantung lainnya.

Begadang juga memberikan dampak peningkatan kadar gula darah tubuh. Kurang tidur dapat menyebabkan tubuh resisten terhadap insulin serta meningkatkan hormon stres kortisol sehingga tubuh tidak bisa menyerap sisa gula yang ada di dalam darah. Akibatnya, kadar gula dalam darah makin meningkat dan kondisi ini kemudian memicu diabetes.

Begadang yang terlalu sering juga dapat membuat pelepasan hormon lapar meningkat. Hal ini dapat membuat nafsu makan meningkat dan menyebabkan kita makan di malam hari. Kebiasaan makan yang tidak baik ini dapat memicu obesitas.

Selain itu, begadang juga dapat membuat fokus dan kewaspadaan menurun. Hal ini tentu sangat berbahaya bila kita mengendarai kendaraan. Bahaya berkendara saat ngantuk ini dapat disejejarkan dengan menyetir sambil mabuk. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan di jalan raya.

Nah, apakah kamu tergolong mahasiswa yang masih menyukai begadang? Yuk, mulai kita atur waktu dan aktivitas agar tidak perlu melek hingga pagi untuk mengerjakan tugas. Mulai hidup sehat sedari sekarang, yuk!

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*