I Putu Widia Prasetia, Mahasiswa Undiknas Ciptakan UDAWA Bagi Petani Hidroponik

Mahasiswa Universitas Pendidikan Nasional Bali (Dok. Undiknas)
Mahasiswa Universitas Pendidikan Nasional Bali (Dok. Undiknas)
Sharing for Empowerment

DENPASAR, KalderaNews.com – I Putu Widia Prasetia, Mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi (PSTI) Undiknas membuat projek tugas akhir guna membantu petani hidroponik.

Sistem pertanian hidroponik merupakan salah satu sistem bertani yang banyak digemari anak muda, dimana sistem tersebut menggunakan elemen air dan tidak menggunakan tanah dan bebas dari kotoran, tanaman dapat tumbuh secara optimal karena nutrisi dan lingkungan hidupnya dijaga dengan ketat dan teliti.

Hal itulah yang membuat mahasiswa di Program Studi Teknologi Informasi (PSTI) Undiknas, I Putu Widia Prasetia tertarik menggarap proyek yang berkaitan dengan teknologi hidroponik.

BACA JUGA:

Seperti yang diketahui oleh semua petani hidroponik, sistem fertigasi (fertilizer & irrigation) adalah sesuatu yang tidak boleh mati atau terganggu, karena tanaman tidak tumbuh di tanah, hanya mengandalkan air bermineral yang dialiri di akarnya, apabila pengairan itu terganggu maka dapat merusak tanaman dengan cepat dan menyebabkan gagal panen.

Selain masalah dengan pengairan, kondisi lingkungan rumah kaca tempat di mana tanaman di tanam juga berpotensi kurang ideal akibat terjadi masalah pada sistem pendingin dan ventilasinya, selain itu keterbatasan sumber daya manusia untuk dapat memantau dan memberi alarm secara realtime jika  terjadi suatu kegagalan di kebun hidroponik petani juga kerap menjadi masalah.

Sistem yang dibangun oleh Pras diberi nama UDAWA Sudarsan, dimana kata Sudarsan diambil dari kosakata sanskerta yang berarti “yang melihat dengan sangat baik”, atau “yang tidak pernah meleset.

Sedangkan UDAWA sendiri adalah singkatan dari “Universal Digital Agriculture Watering Assistant” sebuah nama platform pertanian presisi yang dikembangkan para dosen dan mahasiswa di lingkungan PSTI Undiknas.

UDAWA dengan dua varian awalnya yang bernama UDAWA Gadadar dan UDAWA Damodar  memberikan opsi teknologi untuk kontrol instrumen, otomatisasi penyiraman dan monitoring kondisi air pada sistem pertanian hidroponik.

Pada tugas akhirnya ini, Pras menambah satu lagi anggota keluarga UDAWA yaitu Sudarsan. UDAWA Sudarsan menjawab permintaan petani untuk sistem pemantau visual jarak jauh yang dilengkapi dengan artificial intelligence yang mampu mengabari petani jika terjadi kelayuan pada tanamannya hanya dalam hitungan detik, dari mana saja dan kapan saja melalui Internet dan smartphone.

Hal yang menjadikan rancangan UDAWA Sudarsan menjadi rancangan yang mutakhir dan berpotensi dapat diterapkan secara luas dan cost-effective adalah penggunaan teknologi system-on-chip (SoC) berarsitektur ESP32-Cam di sisi perangkat kerasnya, dan arsitektur cloud native berbasis ThingsBoard dan TensorFlow di sisi perangkat lunaknya. Artinya adalah, UDAWA Sudarsan berpotensi dapat dijual dengan harga yang murah.

Pertama, karena hardwarenya berbasis ESP32-Cam yang harganya bahkan tidak menyentuh seratus ribu rupiah per biji. ESP32-Cam adalah main component (berisi sensor citra beresolusi 2 juta pixel, chip Wi-Fi, Bluetooth, dan microcontroller) yang akan mempengaruhi keseleruhuan harga jual perangkat keras.

Meskipun harganya murah, ESP32-Cam ini telah banyak dipergunakan oleh penggiat dan peneliti citra komputer yang berfokus pada aspek resource constrained device dan low budget imaging system.

UDAWA Sudarsan tentu tidak dapat berjalan hanya dengan mengandalkan perangkat keras yang dipasang di rumah kaca, harus ada infrastruktur Internet of Things yang membantunya untuk memproses citra dan menyampaikan hasil pemrosesan ke ponsel pengguna.

Di sinilah peran rancangan infrastruktur Internet of Things cloud native yang berbasis Thingsboard, dibantu dengan tools TensorFlow maka dimungkinkan untuk menyelenggarakan layanan cloud berbiaya rendah bagi perangkat UDAWA Sudarsan untuk memproses dan mengabari penggunaanya dari mana saja dan kapan saja melalui teknologi Internet of Things.

Hingga artikel ini diterbitkan, projek UDAWA Sudarsan sedang dalam masa uji coba di rumah kaca PRITA (Precision Agriculture Laboratory) di Kampus Undiknas.

*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*