Dear Girls, Inilah Bahaya Perokok Pasif yang Harus Kita Tahu

Ilustrasi: Hari Tanpa Tembakau Sedunia. (KalderaNews.com/Ist.)
Ilustrasi: Hari Tanpa Tembakau Sedunia. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Bahaya rokok bagi kesehatan kita sudah tdiak diragukan lagi. Rokok tidak hanya yang berbahaya bagi yang yang merokok saja, melainkan juga bagi perokok pasif atau orang yang menghirup asap rokok juga berisiko terkenal berbagai penyakit serius.

Asap rokok mengandung sekitar 7.000 bahan kimia berbahaya seperti karbon monoksida, hydrogen sianida, dan benzena. Jika terpapar zat ini terus menerus, asap rokok dapat menyebabkan kerusaan sel dan jaringan tubuh serta menimbulkan masalah kesehatan bagi yang menghirupnya.

BACA JUGA:

Data WHO menyebutkan bahwa 1,2 juta dari 8 juta kasus kematian karena asap rokok, merupakan perokok pasif. Inilah gambaran umum dampak asap rokok yang harus kita ketahui.

Dampak asap rokok pada orang dewasa

Perokok pasif yang seraing menghirup asap rokok, risiko terkena kanker paru-paru akan meningkat 20-30%. Selain itu, perokok pasif juga akan lebih berisiko mengalami  berbagai penyakit serius lain, seperti bronchitis kronis, aterosklerosis, penyakit jantung coroner, serangan jantung, stroke dan tekanan darah tinggi.

Dampak asap rokok pada ibu hamil

Wanita hamil yang kerap terpapar asal rokok dan menjadi perokok pasif berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi, sepeti keguguran, kelahiran premature, atau bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah.

Pada rokok terdapat zat-zat berbahaya seperti nikoin dan karbon monoksida yang dapat terbawa oleh aliran darah dan diserap janin. Makin sering seorang ibu hamil menghirup asap rokok setiap hari, makin tinggi pula risiko komplikasi dan gangguan kesehatan yang dapat terjadi.

Dampak asap rokok pada anak-anak

Bayi dan anak-anak yang sering menghirup asap rokok dan menjadi perokok pasif juga lebih berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan seperti asma, infeksi  telinga tengah, infeksi saluran penapasan seperti ISPA, pneumonia, dan bronchitis, alergi, meningitis, dan sindrom kematian bayi mendadak.

Anak-anak yang menjadi perokok pasif juga lebih rentan mengalami gangguan tumbuh kembang dan kesulitan belajar. Hal ini dapat juga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Selain itu, orang tua yang merokok juga memberikan contoh buruk pada anaknya dan bukan tidak mungkin anak tersebut ikut meniru orang tuanya.

Rokok telah nyata-nyata  memberikan dampak kurang baik baik kesehatan. Meskipun kita menjadi perokok pasif, sudah saatnya kita menghindar saat ada orang yang merokok di dekat kita.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*