Akhirnya Bisa Tidur Tenang, Inilah Penyebab Air Laut Rasanya Asin

Keindahan Pantai Ancol
Pengunjung menikmati pasir dan air laut bersama anak-anak mereka di bibir Pantai Ancol (KalderaNews/JS De Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Sejak kita kecil kita pasti merasa heran dengan air laut yang rasanya asin. Hal ini tentu berbeda dengan air yang kita pakai mandi di rumah. Air laut yang rasanya asin menjadi pertanyaan besar yang berlarut-larut.

Secara asal, pertanyaan mengapa air laut rasanya asin pasti akan dijawab bahwa air laut mengandung garam. Meskipun dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa kadar garam dalam air laut rata-rata 3,5 persen. Hal ini berarti dalam setiap 1000 ml air laut, terkandung 35 gram garam. Hal ini yang dimanfaatkan masyarakat di area pesisir pantai untuk dengan mengandalkan garam dari air laut tersebut.

BACA JUGA:

Sebenarnya, secara umum, air tidak memiliki rasa asin tetapi juga tidak tawar. Lho, bagaimana itu maksudnya? Pada air yang tawar pun terdapat kandungan garam yang tidak terlalu tinggi, yakni di bawah 0,5 ppt.

Salah satu alasan air laut rasanya asin adalah karena tingkat salinitasnya yang sangat tinggi yakni sekitar 3,5%. Kandungan garam  tersebut di antaranya adalah klorisa (55%), sulfart (8%), natrium (31%), magnesium (4%), potassium (1%) dan sisanya berupa bikarbonat, bromide, asam borat, florida, strontinum yang jumlahnya mencapai  1%.

Sayangnya, tidak semua air laut memiliki kandungan kadar garam yang sama pada setiap lokasinya. Kandungan garam pada air laut tersebut bukan tiba-tiba terjadi. Begini proses terjadinya.

Saat ait laut terkena panas matahari, ait laut tersebut akan menguap “naik” dan membentuk awan. Awan tersebut bergerak tertiup angin  menuju ke daratan. Setelah butiran air di dalam bentuk awan tersebut berkembang semaki besar, maka butirannya akan jatuh ke permukaan bumi. Hingga bagian ini kita dapat menyebutnya sebagai hujan, dalam uraian yang sederhana.

Saat air terjatuh tersebut bercampur dengan karbondioksida dari udara, sekitar, maka membuatnya sedikit asam dan bahkan mampu mengikis batuan. Selain mengikis bantuan, ternyata air hujan tersebut juga dapat memecah mineral dan ion yang ada pada batuan.

Kandungan mineral dan ion tersebut nantinya akan terbawa  oleh aliran sungai hingga akhirnya menuju laut. Perlu diketahui, apabila mineral dan ion tersebut menumpuk maka dapat menyebabkan rasa asin, sehingga itulah yang membuat air laut terasa asin.

Proses tersebut terjadi dalam waktu yang lama dan terus berulang-ulang hingga tanpa kita sadari, mineral dan ion itu akan ‘didaur ulang’ menjadikan air laut terasa sangat asin.

Selain melalui proses hujan tersebut, sumber rasa asin pada air laut selanjutnya adalah adanya cairan hidrotermal yang berasal dari ventilasi di dasar laut. Di dasar laut sendiri terdapat semacam retakan yang berbentuk layaknya ventilasi.

Adanya ventilasi di dasar laut tersbeut menyebabkan air laut merembes hingga ke sasar laut, kemudia dipanaskan oleh magma yang berasal dari inti bumi. Ketika mendapatkan pemanasan vulkanis ( karena besar dari inti bumi) tersebut, maka akan terjadi reaksi kimia.

Reaksi kimia tersebut berupa air akan melepaskan oksigen, sulfat, magnesium, dan mineral lainnya, kemudia menambah ion atau kandungan garam pada air lautnya. Maka dari itu, kandungan garam pada air laut akan bertambah hingga menyebabkan air laut terasa sangat asin.

Nah, sekarang sudah bisa tidur dengan tenang kan karena sudah tahu dari mana sumber rasa asin pada air laut.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*