MAGELANG, KalderaNews.com – Sekolah Sawah merupakan salah satu program kegiatan yang unik dan menarik dari Sekolah Dasar di Lereng Gunung Merapi, tepatnya di SD Kanisius Prontakan yang berlokasi di Dusun Braman, Ngargomulyo, Dukun, Magelang.
Program kegiatan tersebut berbeda dari program sekolah yang lain, dimana latar belakang diadakannya kegiatan tersebut adalah karena kebanyakan bahkan sebagian besar orang tua dari anak-anak yang bersekolah di sekolah tersebut adalah petani.
Program Sekolah Sawah mengenalkan kehidupan petani dan hidup bercocok tanam layaknya kehidupan para petani.
BACA JUGA:
- Resmi! Ini Alasan SMA Tarakanita Magelang Pindah Alamat ke Jalan Ahmad Yani
- Cekidot, Inilah Beragam Skema Beasiswa di SMK Pius X Magelang
- Henrikus Suroto, Guru di Magelang, Mendunia karena Dedikasinya Mengajar di Tengah COVID-19
Tepat di pagi hari pada Selasa, 10 Mei 2022, anak-anak dari Kelas 1 sampai Kelas 6 terlihat antusias berbondong bondong menuju lahan persawahan mereka untuk memanen padi atau “ani-ani”, hasil dari mereka menanam padi kurang lebih 4 bulan yang lalu.
Kegiatan ani-ani ini tidak hanya diikuti oleh para siswa saja, namun ada beberapa guru yang mendampingi diantaranya: Ibu Yun (guru kelas 1), Pak Yudha (guru kelas 2), Ibu Purwanti (guru kelas 3), Ibu Yupi (guru kelas 5), Ibu Maria (guru kelas 6), dan Ibu sela selaku karyawan di sekolah tersebut.
Layaknya kehidupan yang biasa dilakukan oleh orang tua mereka, dalam program kegiatan ini ana-anak juga diajarkan dan diajak terjun langsung memanen hasil tanam mereka.
Para siswa ada yang mengumpulkan padi (damen), ada yang memotong (ngarit) tanaman pagi, ada juga yang merontokkan padi.
Dengan penuh kegembiraan dan semangat gotong-royong, mereka memanen hasil tanam mereka layaknya petani memanen hasilnya.
Untuk padinya nantikan akan digunakan untuk kegiatan perpisahan di setiap akhir tahun ajaran, sedangkan untuk tanaman padinya (damen) diberikan kepada masyarakat sekitar yang lebih membutuhkan.
Diharapkan dengan adanya program kegiatan tersebut anak-anak mampu mengenal bagaimana jerih payah perjuangan para petani khususnya orang tua mereka sendiri dalam berjuang menyekolahkan mereka, dan diajarkan untuk terjun langsung memelihara proses tanam menanam, layaknya kehidupan para petani.
Berikut kami tampilkan keseruan kegiatan “ani-ani” Sekolah Sawah SDK Prontakan:
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply