Tarakanita: Kebersamaan dalam Satu Hati dan Satu Semangat Pelayanan

Bonifasius Bambang Sudarmono, M.Pd
Kadivpenwil Tangerang, Bonifasius Bambang Sudarmono, M.Pd (KalderaNews/Yayasan Tarakanita)
Sharing for Empowerment

Oleh: Bonifasius Bambang Sudarmono, M.Pd *

JAKARTA, KalderaNews.com – Tarakanita didirikan oleh Kongregasi Suster-Suster Cintakasih St. Carolus Borromeus (Suster CB) pada tanggal 29 April 1952 dengan Kantor Pusat berkedudukan di Jakarta. Tarakanita berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti ”Bintang Penuntun/Guidance Star” yang memiliki makna simbolik-religius, bahwa Tarakanita sebagai harapan dan perjuangan bagi yang berputus asa dan berkesesakan. Pada tanggal 29 April 2022,  Tarakanita genap berusia 70 tahun.

“Waktu itu kami mulai menerima anak-anak miskin, dengan maksud memberi dasar hidup yang baik dalam batin mereka, kami memberikan pelajaran agama Kristen, menjahit, berdoa, serta memberikan dorongan ke arah semangat hidup yang suci”. (EG. 51). Inilah semangat Bunda Elisabeth Gruyters, Pendiri Kongregasi Suster-suster CB yang menjadi Spiritualitas Pelayanan Pendidikan Tarakanita dan yang menjadi pemersatu hati dan semangat Tarakanita di tujuh wilayah yaitu Bengkulu, Lahat, Surabaya, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Tangerang,  dalam melayani para peserta didik dengan segala keunikannya agar menjadi pribadi yang cerdas, utuh, dan berbelarasa.

Komitmen Tarakanita untuk melayani para peserta didik dirumuskan dalam Visi: “Yayasan Tarakanita, sebagai Yayasan Pendidikan Katolik yang dijiwai oleh semangat Kongregasi Suster-Suster Cintakasih St. Carolus Borromeus, bercita-cita menjadi penyelenggara karya pelayanan pendidikan menekankan terbentuknya pribadi manusia yang cerdas, utuh, dan berbelarasa”.

BACA JUGA:

Digerakkan oleh spiritualitas yang sama, sekolah-sekolah Tarakanita senantiasa menempatkan peserta didik sebagai “Subjek”  dalam seluruh proses pendidikannya. Dalam kaitannya dengan keunikan peserta didik, sekolah-sekolah Tarakanita meyakini bahwa semua anak terlahir cerdas dan berbakat. Konsep ”Multiple Intelligences” menyediakan kesempatan pada anak untuk mengembangkan bakat emasnya sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Dalam biografi St. Carolus Borromeus sang Pelindung Kongregasi Suster-suster CB dan Yayasan Tarakanita, diceritakan bahwa Carlo (nama kecil Carolus Borromeus), merupakan anak berprestasi. Carlo  juga unggul dalam hal musik. Suaranya bagus dan ia senang memainkan celo, biola, dan seruling. Kisah inspiratif ini diharapkan dapat  memotivasi putra-putri Tarakanita dalam mengembangkan bakat dan minatnya.

Menurut Gardner, manusia  siapa saja,  sedikitnya memiliki 9 (Sembilan)  kecerdasan (Visual, Verbal, Mathematical, Kinesthetic, Musical, Intrapersonal, Interpersonal, Naturalist, dan Existential). Arti Cerdas dan kepribadian utuh yang berbelarasa di dalam Pendidikan Tarakanita dikemas dalam Cc5+ (COMPASSION, Celebration, Competency, Conviction, Creativity, Community, KPKC, Kejujuran, dan Kedisiplinan). Dalam Cc5+ inilah berbagai aspek nilai keutamaan dikembangkan demi terbentuknya pribadi utuh yang berbelarasa.

Kecerdasan dan kecakapan hidup peserta didik sejak dini, akan menentukan sikap dan perilaku di masa depan. Sekolah Tarakanita merupakan tempat persemaian nilai-nilai tersebut. Keluarga merupakan partner terbaik bagi sekolah dalam bersama-sama  mendampingi putra-putri untuk menanamkan nilai-nilai yang baik tersebut  sejak usia KB-TK yang merupakan “Usia Emas” dan merupakan usia yang paling tepat untuk memberikan dasar-dasar yang baik dalam batin mereka.

“Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku…” (Lukas 18:16). Tarakanita terlibat untuk ikut ambil bagian dalam karya Allah melalui layanan Pendidikan. Tarakanita terbuka bagi kehadiran peserta didik dengan berbagai ras, suku, agama, dan status sosial tanpa diskriminasi, untuk bersama-sama mengalami proses belajar.Yayasan Tarakanita dahulu, sekarang, dan yang akan datang selalu peduli terhadap  kebutuhan dan harapan para orangtua peserta didik akan layanan pendidikan secara holistik. Tidak hanya menekankan kecerdasan intelektual saja namun juga kecerdasan sosial emosional. 

Nilai-nilai keutamaan Tarakanita tetaplah teguh dan relevan sepanjang masa,“tak lapuk oleh hujan dan tak  lekang oleh panas”, namun perlu disadari bahwa tantangan dunia pendidikan ke depan semakin berat. Dengan kebersamaan untuk meningkatkan inovasi dan kolaborasi antarpihak dalam meningkatkan kualitas layanan,  Pendidikan Tarakanita akan tetap eksis dan mencapai tujuannya.

Sebuah kata bijak: Kebersamaan adalah permulaan. Menjaga Tetap Bersama adalah kemajuan. Bekerjasama adalah keberhasilan” (Henry Ford). Kami, para mitra kerasulan Kongregasi Suster-suster CB yang berkarya di Tarakanita merasa bangga dan bersyukur boleh terlibat dalam karya Suster-suster CB di bidang Pendidikan. Proficiat atas 185 tahun Kongregasi Suster-suster CB dan 70 tahun Yayasan Tarakanita. Kita tingkatkan kebersamaan dan kerjasama  dalam pelayanan  di Tarakanita yang kita cintai ini.

Kebersamaan membuat kita bisa bekerja dengan lebih efektif dan efisien serta tangguh dalam menghadapi tantangan zaman. Sesederhana apapun kebersamaan kita akan mampu membuat kita menjadi makhluk yang paling bahagia dalam tugas perutusan di Tarakanita.“Apa yang dapat kukerjakan ialah meneruskan karya Allah dengan tekun sambil berdoa terus-menerus dan selalu berusaha melibatkan diri di dalamnya”. (EG 24). “Satu Hati, Satu Semangat, Tarakanita Yes….”

* Bonifasius Bambang Sudarmono, M.Pd adalah Kadivpenwil Tangerang.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*