Ridwan Kamil Sebut Pemuda Islam Masa Kini Harus Kreatif: Diskusi Sore di Kampus UII

Ilustrasi: Kampus Universitas Islam Indonesia. (Dok. UII)
Kampus Universitas Islam Indonesia. (KalderaNews/Dok. UII)
Sharing for Empowerment

YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Ridwal Kamil, Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Emil mengungkapkan bahwa pemuda Islam masa kini harus kreatif guna membangun peradaban.

Hal tersebut ia sampaikan pada sebuah diskusi si Universitas Islam Indonesia pada Selasa sore, 5 April 2022.

Mengambil tema, “Peran Pemuda Intelektual Muslim Membangun Negeri yang Berprestasi” di Masjid Ulil Albab Universitas Islam Ind onesia (UII), Dr. (H.C). Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D. bertindak selaku pembicara dalam Diskusi Civitas Akademika UII.

BACA JUGA:

Acara diskusi tersebut dihadiri oleh ratusan civitas akademika dan masyarakat umum di Yogyakarta dan sekitarnya.

Sementara jalannya diskusi dipandu oleh Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi UII, Dr. Herman Felani Tandjung, S.S., M.A.

Turut hadir pula Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D.

Dalam sambutannya dan sebagai pengantar diskusi, Prof. Fathul Wahid menceritakan tentang kisah Ali bin Abi Thalib sebagai pemuda intelektual yang luar biasa.

Dikemukakan Prof. Fathul Wahid, di Indonesia sendiri peran pemuda sangat terlihat pada era kemerdekaan, yaitu dengan terjadinya revolusi pemuda.

Salah satu contohnya juga dapat dilihat dari Rektor pertama UII, Abdul Kahar Muzakkir yang menjadi Rektor di usia 38 Tahun.

“Jadi banyak warisan para pemuda yang luar biasa, dan hari ini kita kedatangan Kang Emil, insyaAllah akan menginspirasi kita semua bagaimana pemuda tetap bisa memainkan peranan penting untuk membangun bangsa kita, yang mudah-mudahan semakin sejahtera, semakin adil dan semakin bermartabat,” paparnya.

Kemudian dilanjutkan oleh paparan materi dari Ridwan Kamil, mengenai bahwa tiap zaman ada masalahnya, tiap masalah ada zamannya.

Hal ini diungkapkan Kang Emil mengkritisi masalah di masyarakat.

Kang Emil memutuskan untuk membuat berbagai komunitas seperti Indonesia Berkebun, Creative Forum, Design Kolong Jembatan dan lain-lain.

Cara yang dilakukan ini menurutnya bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekaligus kritik terhadap sistem pemerintah, akhirnya cara ini membuahkan hasil.

“Saya udah ngasih gagasan gratis sebagai pemuda, dicuekin. Akhirnya saya masuk merebut dan jadi Walikota,” kelakarnya.  

Lebih lanjut Kang Emil mengemukakan, sebagai seorang pemimpin hendaknya memiliki prisnsip yang kuat.

Karena prinsip sebagai pemimpin yaitu niatkan kehidupan untuk ibadah, berfikir bahwa kekuasaan hanyalah sementara, lalu berkomitmen untuk memberikan manfaat kepada orang banyak.

Disampaikan Kang Emil, kelebihan berbaik sangka kepada Allah adalah dapat menenangkan hati dan membuat pikiran menjadi positif.

Mengakhiri diskusi, pesan disampaikan Kang Emil untuk pemuda Indonesia generasi saat ini, yakni tidak bertengkar, menjunjung persamaan, tidak melihat perbedaan sebagai kebencian, dan menjadikan perbedaan sebagai rahmat.

“Jadi kalo hari ini adik-adik melihat perbedaan terus dibesar-besarkan ketimbang membesar-besarkan persamaan, itu rute menuju bubarnya peradaban,” tutup Kang Emil.

*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*