BEM FISIP UMJ Gelar Political Course Seri Kedua Soroti Isu Terkini Soal Bahan Pokok

Ilustrasi: Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). (KalderaNews.com/Ist.)
Ilustrasi: Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) kembali menggelar Political Course Seri Kedua yang dilaksanakan pada Rabu, 13 April 2022.

Kali ini, Political Course Kedua, mengangkat isu terkini mengenai “Kelangkaan dan Kenaikan Harga Pokok: Gagapnya Pemerintah Dalam Mengatasi Krisis”

Pada seri kedua ini, BEM FISIP UMJ mengundang narasumber yakni: Drs. Sumarno, M.Si (Ketua KPU DKI Jakarta 2013-2018).

BACA JUGA:

Sumarno menjelaskan mengenai kekayaan sumber daya alam Indonesia yang memiliki hutan terluas ketiga di dunia, dengan potensi kekayaan alam, mulai dari kekayaan laut, darat, bumi, dan kekayaan alam yang terkandung di dalam perut bumi.

Kemudian ia juga memaparkan fakta mengejutkan mengenai kesenjangan sosial yang ada di Indonesia, di mana pemerintah Indonesia sering membanggakan konsistensi pertumbuhan ekonominya sebagai pencapaian besar.
Menurut Sumarno, Covid-19 menghasilkan kesenjangan antara pejabat dengan rakyat.

Lonjakan harga minyak menjadi hal yang mengejutkan karena Indonesia merupakan negara dengan penghasil CPO (Crude Palm Oil) terbesar di dunia.

“Krisis ekonomi dan berbagai dampak yang ditimbukan, bukan semata karena masalah ekonomi saja yang ditemukan, di antaranya ketidakcakapan pemerintah dalam menentukan kebijakan politik yang berpihak kepada kepentingan rakyat banyak di tengah sistem oligarki yang telah menyandera pemerintah,” ujarnya.

Selain memaparkan fakta dan data, Sumarno juga memberikan pemahaman mengenai oligarki dalam media, dan ironi dari demokrasi hingga munculnya usulan penundaan pemilu 2024.

*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*