BACA JUGA:
- Semua Sekolah Harus Ikuti Asesmen Nasional (AN), Yang Belum Susulannya Maret Ini
- TIK Kurang Memadai Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Jenjang SD Diperlonggar
- Inilah Skema Asesmen Nasional (AN) yang Diselenggarakan September Ini
Dra. Rahmah Zulaiha M.A., Pengembang Penilaian Pendidikan Ahli Madya Pusmendik, Kemendikbudristek manambahkan tujuan dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah melakukan pembelajaran yang asimetris, adaptif dan tentunya disesuaikan dengan kondisi masing-masing siswa.
“Kalau kita memberikan beban yang terlalu banyak untuk siswa yang kemampuan kognitifnya belum mampu, tentunya anak-anak ada keterpaksaan. Jika anak terpaksa akibatnya nanti dia putus asa. Tetapi kalau sebaliknya, anak diberi beban yang ringan dibandingkan dengan kemampuannya, tentunya nanti akan memberikan peluang. Jika ia merasa bosan dengan tugas ringan, maka bisa ditambahkan dengan tugas yang cukup berat,” paparnya.
AKM memetakan potensi murid dalam 4 tingkat, baik itu literasi maupun numerasi. Yaitu mulai dari tingkat yang paling bawah adalah “perlu intervensi khusus”, kemudian tingkat di atasnya adalah “dasar”, lalu “cakap” dan paling tinggi adalah “mahir.”
Dari hasil ANBK tahun 2021, yang perlu intervensi khusus untuk literasi membaca adalah murid yang belum mampu menemukan dan mengambil informasi ekspresif yang ada dalam teks, ataupun membuat interpretasi sederhana. Kemudian murid yang kemampuannya masih di tingkat dasar adalah murid yang mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks, serta membuat interpretasi sederhana.
Leave a Reply