JAKARTA, KalderaNews.com – Idulfitri atau lebih familiar dengan istilah Lebaran jatuh pada 1 Syawal dalam penanggalan Hijriah. Umat Islam di Indonesia menjadikan Idulfitri sebagai hari raya utama, momen untuk berkumpuk kembali bersama keluarga.
Idulfitri di Indonesia juga diperingat sebagai hari libur nasional yang penentuannya dilakukan oleh pemerintah. Oleh karenanya, hari raya ini disambut dengan gembira oleh banyak orang.
BACA JUGA:
- Menjelang Lebaran, Inilah 5 Cara Mencuci Sajadah Agar Ibadah Makin Khusyuk
- Mau Zakat Fitrah? Pastikan Kamu Tahu Bacaan Niat dan Doa Berikut Ini
- Mengenal Itikaf Saat Ramadan: Pengertian, Hukum, dan Waktu Pelaksanaannya
Terdapat sejumlah amalan sunah yang bisa dilakukan oleh kaum muslim ini dalam menyambut 1 Syawal dan pelaksanaan salat Idulfitri. Inilah amalan sunah tersebut.
Mandi dan berhias memakai pakaian bagus
Orang yang menghadiri salat Idulfitri, baik laki-laki maupun perempuan dianjurkan agar berpenampilan rapi, yaitu berhias, memakai pakaian bagus (tidak harus mahal, yang penting rapi dan bersih), dan wangi-wangian sewajarnya.
Makan sebelum salah Idulfitri
Esensi dianjurkan makan sebelum berangkat salat Idulfitri adalah agar tidak disangka hari tersebut masih hari berpuasa, sedangkan untuk shalat Iduladha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu adalah agar daging kurban bisa segera disembelih dan dinikmati setelah salat Iduladha.
Membayar zakat
Zakat di dalam Islam merupakan salah satu rukun Islam yang hukumnya wajib untuk dilaksanakan. Banyak sekali kegunaan zakat bagi orang-orang yang membutuhkan. Kewajiban membayar zakat ini dijelaskan dalam hadis yang memiliki arti sebagai berikut ini.
“Rasulullah Saw memerintahkan zakat fitrah kepada orang-orang di bulan Ramadan kepada manusia satu sha’ dari tamar (dua setengah kilo beras) atas orang-orang yang merdeka atau hamba laki-laki atau perempuan” (Al -Hadis).
Zakat fitrah hukumnya wajib, bila ingin menambah amalan sunah, kamu dapat melakukan zakat harta di saat ini juga.
Berjalan kaki ke tempat salat
Jika tempat salatnya tidak terlalu jauh, disunahkan untuk berjalan kaki menuju musala, masjid, atau tanah lapang tempat diselenggarakannya salat Idulfitri. Hal ini sejalan dengan pernyataan Ali bin Abi Thalib, dia berkata, “Termasuk sunah Rasulullah Saw adalah keluar menuju tempat salat Idulfitri dengan berjalan kaki” (H.R. Tirmidzi).
Berangkat dan pulang melewati jalan yang berbeda
Nabi Muhammad melalukan sunah ini seperti hadis riwayat Ibnu Majah, ““Rasulullah Saw mendatangi salat Idulfitri dengan berjalan kaki dan beliau pulang melalui jalan lain dari yang dilaluinya ketika pergi”.
Salah satu hikmah yang menyebabkan Rasulullah Saw membedakan antara jalan pergi dan pulang adalah agar banyak bagian bumi yang menjadi saksi bagi kita ketika beramal.
Mengumandangkan takbir
Amalan sunah yang satu ini dapat dilakukan selama menuju tempat sala Idulfitri. Mengumandangkan takbir atau takbiran pada Idulfitri merupakan salah satu yang disyariatkan oleh agama. Terdapat dua pendapat mengenai waktu takbiran yakni sejak malam setelah magrib satu hari sebelum salat Idulftri dan saat pagi harit ketika menuju salat Idulfitri.
Mendatangi keramaian
Salah satu cara menyemarakkan Idulfitri adalah dengan mendatangi keramaian dan bergembira bersama sesama muslim.
Saling mengucapkan salam
Amalan sunah berikutnya adalah saling mengucapkan salam dan selamat berupa doa seperti ucapan “taqabalallahu minna wa minkum” atau ucapan lain seperti ‘ied mubarak’, ‘minal aidin wak faizin’, dan lain-lainnya asal tidak keliru dalam pengucapan dan maknanya.
Silaturahmi
Tradisi silaturahmi saling mengunjungi saat Idulfitri telah ada sejak zaman Nabi Muhammad, begitu pun sahabatnya. Pada kesempatan ini, Nabi dan sahabatnya saling mendoakan kebaikan satu sama lain. Kita bisa juga menyebut kegiatan ini dengan istilah halal bihalal Idulfitri sekarang.
Itulah sembilan amalan sunah Idulfitri yang dapat meyempurnakan ibadah kita. Selamat Lebaran, ya!
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply