Siapa Penemu Angka Nol? Angka Penting dalam Matematika Itu

hadiah nobel, nobel matematika, nobel prize, penghargaan nobel
Ilustrasi: Matematika (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Angka nol merupakan angka yang cukup penting. Angka nol ini dapat berperan sebagai bilangan bulat, bilangan real, dan struktur aljabar. Sehingga tanpa ada angka nol maka sistem bilangan akan sulit diartikan dan digunakan.

Angka nol juga mempunyai peran penting dalam sistem perkalian. Angka ini juga bila dipakai alam pengurangan atau penjumlahan hasilnya juga akan tetap, tidak berubah. Angka nol memiliki banyak sekali peran dalam matematika, maka bisa dikatakan bahwa angka ini merupakan angka istimewa dalam ilmu matematika.

BACA JUGA:

Angka nol dalam sistem bilangan matematika tidak serta merta langsung muncul begitu saja. Beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa angka nol pada dasarnya sudah ada sejak zaman Babilonia, ratusan tahun sebelum masehi. Pada masa itu konsep angka nol lebih sering dipakai oleh orang Babilonisa untuk melakukan penghitungan terhadap musim yang akan terjadi.

Penggunaan angka nol yang dilakukan oleh para ilmuwa pada saat itu disebabkan belum adanya angka-angka seperti saat ini. Angka nol mewakili suatu ketiadaan yang sudah sebenarnya disadari oleh orang-orang pada zaman Babilonia atau bahkan zaman sebelumnya.   

Pada adab ke-7 Masehi angka nol dikenal sebagai angka dan digunakan dalam ilmu matematika. Konsep angka nol ini pertama kali muncul di India. Menurut budaya India, angka nol yang dilambangkan dengan gambar lingkaran menandakan lingkaran kehidupan.

Seorang ahli matematika yang berasal dari India dan merupakan astronot, bernama Brahmagupta, melakukan berbagai macam penelitian terhadap bilangan dan salah satu bilangan yang ditelitinya itu adalah angka nol.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan ilmu pengetahuan yang makin modern, konsep angka nol yang dikembangkan Brahmagupta ini kemudian dikenal oleh masyarakat Timur Tengah. Pada masa itu, perkembangan ilmu pengetahuan dunia Islam sedang berada di puncak kejayaannya, hingga datanglah seorang astronom dari India yang bernama Kankah.

Kankah mendatangi Khalifah Al Mansur dengan membawa buku berjudul Shindind. Buku itu berisi tentang cara menghitung pergerakan bintang dengan akurat. Khalifah Al Mansur yang membaca buku tersebut mulai mengalami ketertarikannya, sehingga memberikan perintah kepada ilmuwan yang ada di Baytal Hikmah untuk menerjemahkan buku tersebut ke dalam bahasa Arab, dan buku terjemahan tersbeut berjudul Shind al Hindi Kabir.

Muhammad ibn Musa Al-Kharizmi atau yang terkenal dengan nama Al-Khawarismi mulai menyempurnakan kitab sebelumnya itu dengan menggunakan metode penghitungan yang berasal dari angka nol Brahmagupta. Kemudian dicatat dalam kitab berjudul Al-Ajmi wa Al-Tafriq bi Hisab al Hind.

Kitab yang ditulis Al-Khawarizmi ini mulai disebarluaskan ke daratan Eropa dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin yang berjudul Algoritme de Numero Indorum. Tersebarnya kitab tersebut ke daratan Eropa menjadi awal mula ilmu algoritma dari Al-Khawarizmi mulai berkembang.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*