Dear Milenial, Inilah Pengertian Hilal, Rukyat, dan Hisab untuk Menentukan Awal Ramadan

Ilustrasi: Mengamati Hilal (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha kerap ditentuan dengan menggunakan dua metode yakni hilal dan dan hisab. Kedua metode ini merupakan penyebutan singkat dari rukyatul hilal atau pengamatan dan metode hisab yang bermakna perhitungan.

Ruyatul hilal merupakan proses pengamatan ketampakan hilal saat matarahi terbenam menjelang awal bulan pada kalender Hijriah. Aktivitas mengamati visibilitas hilal dilakukan dengan mata telanjang atau juga alat bantu optik seperti teleskop.

BACA JUGA:

Hilal sendiri merupakan fase bulan sabit setelah bulan baru. Hilal hanya tampak setelah matahari terbenam atau magrib, sebab intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding cahaya matahari, serta ukurannya sangat tipis.

Selain dengan metode ini, penentuan awal Ramadan juga dapat diakukan dengan metode perhitungan atau hisab. Hisab artinya perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam awal bulan di kalender Hijriah.

Tanda-tanda awal bulan yang berupa hilal bisa dilihat dengan mata atau rukyat, dan juga bisa dihitung atau hisab berdasarkan rumusan keteraturan fase-fase bulan dan data-data rukyat sebelumnya tentang kemungkinan hilal bisa dirukyat.

Kedua metode penentuan awal Ramadan dengan hilal dan hisab ini setara, bisa saling menggantikan atau saling melengkapi.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*