JAKARTA, KalderaNews.com – Hari ini adalah Hari Air Sedunia. Mengusung tema “Air Tanah-Membuat yang Tak Terlihat Terlihat”, Hari Air Sedunia memberi perhatian lebih pada sumber daya air yang tersembunyi.
Hari Air Sedunia tahun ini pun berlangsung semarak dengan kehadiran peserta didik SD Tarakanita 4 Jakarta dalam Perayaan Hari Air Sedunia yang diselenggarakan oleh Paroki Danau Sunter bekerja sama dengan Pemerintah Kota Administratif Jakarta Utara dan Komunitas Eco Enzyme Nusantara.
Bagi peserta didik Tarakanita, ikut terlibat dalam kegiatan terkait lingkungan bukan lah hal yang baru. Sejak dini dan sejak masuk sekolah, mereka sudah dididik dan dibiasakan untuk selalu ambil bagian dalam menjaga keutuhan ciptaan.
BACA JUGA:
- Kamu Wajib Tahu! 22 Maret Hari Air Sedunia atau World Water Day, Inilah Tema dan Sejarahnya
- 22 Maret, Hari Air Sedunia, Inilah Sejarah dan Temanya
- Filemon Sagala, Guru SD Tarakanita 5 Jakarta, Dinobatkan Sebagai Duta Rumah Belajar Nasional Terbaik
Dalam pendidikan karakter Tarakanita, mengajak didik diajak untuk peduli dan bijak dalam menggunakan, merawat, dan mengelola air dalam kehidupan sehari-hari merupakan poin tersendiri yang selalu digaungkan.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Ali Maulana Hakim selaku Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Drs. Achmad Hariadi, M.Si selaku Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara dan Pastor Paroki Danau Sunter.
Perayaan Hari Air Sedunia kali ini diselenggarakan di Danau Sunter, Jakarta Utara dengan rangkaian kegiatan penyemprotan eco enzyme ke udara, penuangan eco enzyme ke danau, sosialisasi dan praktek pembuatan eco enzyme, senam eco enzyme, expo aplikasi dan demo berbagai pemanfaatan eco enzyme.
“Hari ini capaian penuangan empat ton eco enzyme ke Danau Sunter dari target 22 ton untuk meningkatkan kualitas air Danau Sunter,” ucap salah satu panitia yang tidak mau disebut namanya.
Tujuan lain dari kegiatan ini adalah menggugah kesadaran masyarakan agar lebih bijak dalam menggunakan dan mengelola air dalam kehidupan sehari-hari.
Mengutip dari laman resmi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), ide Hari Air ini dimulai tahun 1992, pada saat Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan dan Pembangunan di Rio de Janeiro.
Pada tahun yang sama, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi yang menyatakan bahwa pada tanggal 22 Maret setiap tahun sebagai Hari Air Sedunia dan pada tahun 1993 dirayakan untuk yang pertama kalinya.
Seperti kita ketahui, manusia tidak bisa hidup tanpa air. Demikian pula mahluk hidup lainnya di muka bumi, seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan.
“Semoga keterlibatan anak-anak dalam peringatan Hari Air Sedunia kali ini semakin meneguhkan anak-anak akan pentingnya menggunakan dan merawat air dengan bijak demi keselamatan semua ciptaan,” ucap Ibu Ruli yang sedang mendampingi anak-anak dalam kegiatan ini. (Frans Suyono)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply