JAKARTA, KalderaNews.com – Umat Hindu akan merayakan Tahun Baru Saka 1944 pada 3 Maret 2022. Biasanya, pada hari pergantian Tahun Saka ini, umat Hindu akan melakukan berbagai ritual.
Hari Raya Nyepi memiliki makna di mana umat Hindu memohon kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk melakukan penyucian Buana Alit (manusia) dan Buana Agung (alam dan seluruh isinya).
BACA JUGA:
- Kenapa Nyepi Disebut Tahun Baru Saka? Begini Penjelasannya
- Inilah 20 Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi yang Menyentuh Hati
- 25 Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi Inspiratif dalam Bahasa Bali Dilengkapi Terjemahannya
Pada saat Nyepi tidak boleh melakukan aktivitas seperti keluar rumah, kecuali sakit dan perlu berobat, menyalakan lampu, bekerja, dan lain sebagainya. Tujuannya agar tercipta suasana sepi, sepi dari hiruk pikuknya kehidupan dan sepi dari semua nafsu atau keserakahan sifat manusia untuk menyucikan Bhuwana Agung (alam semesta) dan Bhuwana Alit (manusia).
Sebelum hari raya Nyepi, dilaksanakan serangkaian upacara dan upakara yang bermaksud agar Penyucian Buana Alit dan Buana Agung berjalan dengan lancar. Hari raya Nyepi di Bali memiliki beberapa tahapan, dimulai dari Upacara Melasti, Mecaru, dan Pengerupukan.
Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan atau kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi.
Leave a Reply