WASHINGTON, KalderaNews.com – Kuliah bidang arsitektur dan perencanaan kota (planologi) memiliki daya tariknya tersendiri. Duta Besar Republik Indonesia di Washington D.C., Rosan P. Roeslani menyampaikan arsitektur dan perencanaan kota mempunyai peran besar dalam membentuk pembangunan berkelanjutan.
Oleh karena itu, KBRI di Washington terus berkomitmen untuk menggali ilmu dan praktik baik bidang arsitektur dan perencanaan kota dari dan bagi Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya bidang arsitektur yang merupakan salah satu dari 16 subsektor ekonomi kreatif yang mendukung performa ekonomi nasional, seperti melalui Webinar Bincang Karya (Bianka) ke-25 beberapa waktu yang lalu. Riset-riset terbaru di Amerika dalam bidang perencanaan kota dan arsitektur dapat diadopsi di Indonesia.
“Bidang perencanaan kota, yang sangat berkaitan erat dengan bidang arsitektur, berperan menjadi motor penggerak dalam proses revitalisasi wilayah yang mendukung pembangunan berkelanjutan,” tegasnya.
BACA JUGA:
- Jarang Diketahui, Ternyata 18 Maret Hari Arsitektur Indonesia, Begini Sejarahnya
- Mau Jadi Arsitek? Inilah 10 Universitas Swasta dengan Jurusan Arsitektur Terbaik di Indonesia
- Prospeknya Banyak, Inilah Alasan Kuliah Jurusan Arsitektur yang Masih jadi Incaran
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Atdikbud RI) di Washington D.C., Popy Rufaidah menambahkan perencanaan kota adalah proses berpikir maju di mana kota-kota dan wilayah perkotaan disulap berdasarkan serangkaian tujuan yang ditentukan oleh negara.
“Jika wilayah perkotaan dirancang dengan buruk, penduduk akan menghadapi kemacetan, infrastruktur yang tidak memadai, perumahan yang tidak terjangkau dan akan rentan terha dap perubahan iklim, bahaya kebakaran, dan banjir. Keamanan dan infrastruktur menjadi tidak berkelanjutan dan pada akhirnya menghambat pertumbuhan penduduk dan ekonomi,” terang Dwi.
Chair of Civil, Environmental, and Architectural Engineering, University of Colorado Boulder, Balaji Rajagopalan mengatakan bahwa program studi arsitektur merupakan salah satu program tertua dan telah mencetak lulusan yang berkontribusi pada pembangunan infrastruktur.
“Saat ini riset-riset yang kami lakukan mengarah pada efisiensi energi yang mana isu ini sedang menjadi fokus negara berkembang utamanya dalam membangun infarstruktur mereka,” tutur Balaji mengurai daya tarik program studi arsitektur.
Ia menyebutkan, beragam riset tengah dikerjakan di Program Arsitektur dan Teknik di universitas ini yang berfokus pada pengembangan lingkungan binaan, khususnya gedung-gedung. Selain itu, terdapat riset yang berfokus pada sistem ventilasi, sistem pemanas, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Michael Carlos B. Kleiss, Program Director of Planning, Design and Built Environment (PDBE), Clemson University memberikan penjelasan komprehensif tentang program PDBE yang bertujuan menyiapkan profesional dan kaum akademik dengan kemampuan interdisipliner dalam menghadapi tantangan yang kompleks dan beragam di masa depan.
“Ada tiga unit program pilihan yang ditawarkan yaitu, School of Architecture, Construction Science and Management, dan City Planning and Real Estate Development. School of Architecture adalah yang terbesar dan tertua,” ungkap Michael.
Terkait riset, pengembangan lingkungan binaan rupanya juga menjadi fokus di Clemson University. Lebih jauh, riset-riset lain yang dilakukan adalah bidang arsitektur dan kesehatan, restorasi, serta riset bidang desain dan pengembangan masyarakat regional.
Assistant Director of the Urban Planning dari Graduate School of Architecture, Planning and Preservation, Columbia University, Emily Junker, mengungkapkan kelebihan lokasi kampusnya.
“Berada di New York menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi Columbia University. Kami juga mempunyai pengajar dari kalangan praktisi. Mereka bekerja di Bloomberg Associates Center for Urban Disaster Risk Reduction and Resilience, The InterAmerican Development Bank, dan lain sebagainya,” sebutnya.
“Kami juga menawarkan program gelar ganda di mana program Urban Planning menjalin kemitraan dengan Graduate School of Architecture. Sehingga mahasiswa dapat melakukan program gelar ganda dengan arsitektur,” lanjut Emily.
Dijelaskan pula oleh Emily bahwa anggota fakultasnya bersama dengan para mahasiswa telah melakukan riset dalam bidang yang beragam terkait dengan isu ketimpangan sampai dengan kenaikan permukaan air laut. Isu-isu lain yang menajadi perhatian riset mereka juga di antaranya adalah terkait dengan perubahan iklim, migrasi, dan keadilan sosial.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply