JAKARTA, KalderaNews.com – Orangtua merupakan pembimbing utama dan pertama bagi anak baik saat sekolah online maupun offline. Orangtua juga merupakan pihak yang harus peka dengan kemampuan konsentrasi anak saat sekolah.
Banyak hal yang dapat mengganggu konsentrasi sekolah. Anak dapat terganggu konsentrasi sekolahnya dengan hal-hal seperti televisi, musik, dan mungkin telepon seluler. Apalagi jika anak malah browsing internet saat belajar. Tindakan ini dapat membuat konsentrasi anak berkurang.
BACA JUGA:
- Usia Ideal Anak Belajar Baca Tulis yang Orang Tua Perlu Tahu
- Novita Tandry: Jangan Terlalu Memaksa Anak Belajar Online
- Mulai Frustasi? Begini Tips Mendampingi Anak Belajar di Rumah, Yuk Simak!
Melatih kemampuan konsentrasi pada anak sebenarnya dapat dilakukan sebagai kebiasaan. Inilah cara jitu mengajari anak untuk konsentrasi.
Berikan waktu untuk bermain
Anak-anak bisa kewalahan jika mereka terlibat dalam sejumlah tugas pada saat yang bersamaan. Terlalu banyak tugas dapat melelahkan otak kecil mereka, jadi, memberi mereka waktu untuk bermain dan bersenang-senang dengan mainannya.
Cara ini akan membuat mereka tidak tertekan dan terbuka untuk bekerja atau belajar tanpa membuat keributan. Aktivitas apa pun yang berpotensi membuat mereka cepat lelah atau tampak tidak menarik untuk usia mereka harus dihindari.
Ciptakan lingkungan yang menyenangkan
Sebelum anak belajar, kita perlu menciptakan lingkungan yang menyenangkan dengan memperkenalkan beberapa permainan yang menarik. Misalnya dengan puzzle, balok, atau permainan angka atau huruf.
Secara tidak langsung permainan itu akan membuat mereka penasaran dan mengarahkan mereka pada meja belajar. Dengan begitu kemampuan konsentrasi anak dapat meningkat karena aktivitas tersebut akan menstimulasi indra sensoris dan konsentrasinya.
Tetapkan batas waktu belajar
Anak tentu belum bisa mengatur jam belajarnya sendiri. Mereka perlu orangtua untuk membantu menetapkan batas waktu untuk menyelesaikan tugas belajar kepada anak. Hal ini akan membantu anak dapat menyelesaikan tugasnya sesuai tenggat waktu.
Orangtua perlu memastikan bahwa batas waktu yang ditetapkan pada anak tidak terlalu pendek atau panjang agar anak tidak merasa bosan. Penetapan batas waktu juga tidak boleh terlalu kaku karena dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk fokus.
Batas waktu 15-20 menit akan membuat mereka tetap fokus pada tugas dan perhatian mereka tidak terlalu goyah. Sedangkan waktu yang lebih lama dapat membuat mereka lelah dan kehilangan perhatian dan muncul beragam gangguan konsentrasi.
Istirahat cukup
Istirahat merupakan hal yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Mengistirahatkan tubuh dan otak sangat penting untuk meningkatkan konsentrasi anak. Anak harus didorong untuk istirahat di siang hari juga karena aktivitas sepanjang hari yang telah dilaluinya mungkin melelahkan.
Empat cara di atas dapat dibangun menjadi sebuah kebiasaan. Orangtua harus memastikan tipe belajar masing-masing anak dan menyesuaikan cara yang tepat untuk meningkatkan konsentrasinya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply