JAKARTA, KalderaNews.com – Beasiswa tidak bisa datang begitu saja tanpa perjuangan. Banyak syarat yang harus dilengkapi saat melamar beasiswa. Salah satunya adalah personal statement.
Personal statement menjadi salah satu dokumen penting dalam menentukan lolos tidaknya dalam seleksi penerimaan beasiswa. Sederhananya, personal statement adalah esai berisi perkenalan diri yang bisa menjadi bahan penilaian dan pertimbangan bagi penyeleksi beasiswa mengenai diri pelamar.
BACA JUGA:
- Ternyata, Begini Cara Menulis Esai untuk Syarat Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2020
- Buat yang Males Baca, Nih Kiat Sukses Membuat Motivation Letter untuk Beasiswa ke Luar Negeri
- Yuk Intip Kiat Menulis Motivation Letter untuk Beasiswa Kuliah
Personal statement berbeda dengan motivation letter. Bila motivation letter lebih menonjolkan motivasi dan rencana di masa depan. Sedangkan personal statement lebih merujuk kepada personal, lebih fokus menceritakan pengalaman-pengalaman yang pernah dimiliki sebelumnya.
Beberapa hal yang dapat ditulis dalam personal statement antara lain:
- Bidang yang menarik minat beserta alasannya.
- Kegiatan yang menunjukkan ketertarikan terhadap bidang tersebut.
- Pengalaman kerja, organisasi, kepanitiaan, atau volunteer.
- Prestasi dan penghargaan.
- Kegiatan pelatihan untuk skill yang relevan dengan bidang yang diambil
Setelah tahu apa saja yang harus ditulis di dalam personal statement, inilah tip jitu yang harus kamu ikuti:
Riset dan persiapan
Lakukan riset detail terhadap jurusan, universitas, dan negara yang akan kamu tuju. Identifikasi kualifikasi, fakta menarik, atau hal-hal penting lain seputar jurusan, universitas, dan negara tersebut. Selanjutnya, buatdaftar mengenai pengalaman-pengalaman baik penaglaman kerja, organisasi, kepanitiaan, volunteer, penghargaan, pelatihan maupun kegiatan lainnya.
Identifikasi pengalaman-pengalaman terbaik yang relevan dengan hasil riset sebelumnya. Jumlah kata dalamsebuah personal statement umumnya dibatasi. Pastikan kamu menulis dengan efektif.
Tulis sebanyak mungkin terlebih dulu
Meski jumlah kata dibatasi, tetapi jangan terlalu terpaku pada jumlah tersebut ketika awal menulis. Terlalu memikirkan batasan saat akan menulis dapat membuatmu buntu sendiri. Kehilangan ide dan kata-kata yang akan ditulis.
Personal statement seperti pelengkap CV, jadi tulislah dulu sebanyak mungkin baru kemudian nanti diedit.
Gunakan pernyataan yang lebih personal
Saat menuliskan alasan memilih universitas, hindari fakta-fakta umum seperti peringkat universitas sebagai poin utama alasan. Sebaliknya paparkan pernyataan-pernyataan yang lebih spesifik dan sifatnya personal.
Baca kembali tulisanmu
Bila kamu telah menulis panjang, pada tahap ini kamu harus membaca ulang tulisanmu dan mempercantiknya. Misalnya bila tadi kamu menuliskan kalimat yang tidak efektif, ini saatnya kamu melakukan penyuntingan.
Pada tahap ini juga kamu bisa menyesuaikan tulisanmu dengan jumlah kata yang ditentukan. Pastikan tulisanmu menarik pada paragraf pertama dan bagian akhir. Karena kedua bagian itu yang biasanya dibaca oleh penyeleksi.
Proofreading dari orang lain
Proofreading merupakan membaca ulang sebuah tulisan untuk mengecek kesesuaian tulisan tersebut dengan EYD, substansi, maupun aspek lainnya. Proofreading dapat dilakukan oleh orang lain. Biasanya orang lain akan lebih jeli daripada penulisnya.
Itulah hal penting yang harus kamu perhatikan saat menyusun sebuah personal statement dalam apply beasiswa di kampus dan jurusan impian. Good luck!
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply