Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII Dukung Bisnis Kreatif Masa Pandemi

Ilustrasi: Kampus Universitas Islam Indonesia. (Dok. UII)
Kampus Universitas Islam Indonesia. (KalderaNews/Dok. UII)
Sharing for Empowerment

YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Universitas Islam Indonesia (UII) turut mendorong bisnis kreatif dimasa pandemi kearah digital.

Seperti diketahui, dimana era digital sekarang ini telah membawa beragam transformasi dalam hidup, terutama dalam aspek ekonomi.

Berbagai ranah dalam dunia ekonomi mulai disentuh oleh digitalisasi seperti pembayaran, penjualan, promosi, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:

Melihat hal ini, maka Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi (HMJIE) dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mengadakan Webinar terkait bisnis kreatif dimasa pandemi.

Mengusung tema ‘Menciptakan Bisnis Kreatif dan Inovatif Digital Bagi Mahasiswa,’ acara tersebut berlangsung pada Sabtu, 12 Maret 2022-03-17.

Kegiatan webinar ini , diikuti oleh sebagian besar  mahasiswa FBE UII, dan beberapa perwakilan dari  berbagai universitas. 

Hadir sebagai narasumber, Bima Yudhistira, M.Sc., pada acara tersebut, ia merupakan  pebisnis muda yang juga menjabat sebagai Direktur Center of Economic and Law Studies, dalam paparannya menjelaskan tentang perubahan dunia digital.Dimana sekarang ini termasuk dalam accidental transformation atau perubahan yang terjadi karena sebuah hal yang tidak diduga-duga sebelumnya.

Dan Bima juga mengatakan, salah satu faktor penyebab lompatan teknologi tersebut adalah adanya pandemi covid-19. 

Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies ini, situasi pandemi telah meningkatkan orang-orang ketergantungan pada gawai sehingga banyak bermunculan inovasi pada bidang teknologi digital. “Jadi digital itu sebenarnya kalau nggak ada pandemi, mungkin kita butuh waktu 5 tahun lagi untuk kondisi seperti sekarang,” tuturnya.

Jadi, dengan kata lain narasumber menyebutkan bahwa pandemi secara tidak langsung telah mnegubah bisnis manual ke arah digital, akibat adanya masa pandemi.

Memang, tidak semua hal berubah ke arah digitalisasi, namun banyak aspek penting yang mengalami migrasi ke dunia digital.

Seperti halnya pemesanan makanan yang meningkat menjadi 24% di saat pandemi, keterbatasan akses ketika terpaksa isolasi mandiri (isoman) turut mempengaruhi peningkatannya.

Selain itu, perubahan ke arah daring juga terjadi pada metode pembayaran, belanja kebutuhan sekunder, konsultasi ke dokter, bahkan kegiatan les belajar privat.

Sebagai pelaku bisnis digital, Bima menjelaskan bahwa digital seperti startup sangat penting membaca segmentasi pasar, karena banyak yang gagal hanya karena salah membaca daya beli konsumen.

Saat ini jumlah startup di Indonesia menduduki peringkat tertinggi ke-5 di dunia. Namun hanya 1% dari jumlah startup tersebut yang bisa bertahan dan menguasai pasar digital. 

Sementara itu, narasumber kedua merupakan seorang pengusaha dan juga alumni Program Studi Teknik Mesin UII, Untung Aprilianto Putro, S.T.

Ia menceritakan kisahnya dalam merintis berbagai macam usaha dan sekarang memimpin sebuah holding company yang bergerak di bidang gawai, otomotif, fashion, dan service..

Alumni UII ini meski sudah terhitung mapan karena memiliki pekerjaan, pada saat itu tetap terus berniat untuk mengembangkan usaha gawainya yang diberi nama Untung Store.

Di masa pandemi ini, Untung Store telah bekerjasama selama setahun dengan Elnusa Tbk dan kini membuka usaha yang bergerak di bidang fashion.  

*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*