JAKARTA, KalderaNews.com – Universitas Budi Luhur bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jakarta Selatan serta UMKM Gue Girang menggelar festival pantun dalam rangka melestarikan budaya Betawi.
Rektor Universitas Budi Luhur, Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc., M.M mengatakan, pantun Betawi merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia, sehingga semua pihak memiliki kewajiban untuk melestarikan.
BACA JUGA:
- Budi Luhur Luncurkan Desa Girikerto dan Wedomartani Jadi Desa Digital
- Universitas Budi Luhur Getol Hijaukan Lingkungan Kampus
- Diajukan Bareng Malaysia, Pantun Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
“Kami ingin mengajak mahasiswa dan masyarakat Indonesia untuk mulai menggunakan pantun supaya penyampaiannya lebih menarik dan ada seninya, karena kita ingin melestarikan budaya luhur Nusantara,” kata Wendi Usino.
Festival diadakan di Auditorium Grha Mahardhika Bujana Universitas Budi Luhur, Jakarta. Gelaran ini diikuti TP PKK se-Jakarta Selatan.
Para peserta diharuskan mengunggah video pantun di media sosial. Pantun yang di unggah merupakan karya orisinal dan bukan plagiat. Acara tersebut juga menampilkan beragam kesenian budaya Betawi, seperti atraksi palang pintu dan ondel-ondel.
Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin mengatakan, lomba pantun ini bermakna dan menjadi agenda tradisi yang akan diadakan setiap tahun. Menurutnya, pantun merupakan budaya Betawi yang harus dijaga kelestariannya.
“Tentu kami harapkan, dengan lomba pantun ini akan menjadi tradisi yang kita teruskan dari tahun ke tahun sebagai bentuk pelestarian budaya, agar budaya pantun Betawi terus berkembang,” ujar Munjirin.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply