JAKARTA, KalderaNews.com – Kreativitas merupakan hal penting bagi seorang anak. Pada masa depan anak kelak, kreativitas ini diperlukan dalam karier dan pekerjaannya. Kreativitas pada seorang anak dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Sayangnya, cara asuh orangtua bisa mematikan atau menghambat kreativitas anak. Kreativitas anak yang terhambat pada masa kanak-kanak akan tumbuh sebagai orang yang sulit mengambil inisiatif. Inilah empat cara asuh orangtua yang dapat menghambat kreativitas anak.
BACA JUGA:
- Orangtua Harus Paham, Empat Hal yang Bisa Menurunkan Rasa Percaya Diri Anak
- 2 Tip Mengasuh Anak Usia Dini Saat Work From Home (WFH)
- Inilah Trik Jitu Menjalin Kedekatan dengan Anak Meskipun Orang Tua Super Sibuk
Berlebihan memuji anak
Memberikan pujian anak memang baik. Hal ini akan mendongkrak rasa percaya dirinya. Akan tetapi hika dibeirkan dalam porsi yang berlebihan malah bisa mematikan kreativitas anak. Anak jadinya akan melakukan sesuatu bila dipuji dan jadi berorientasi pada hasil, tetapi tidak menghargai proses usahanya.
Otoriter
Cara asuh berikutnya yang dapat menghambat kreativitas anak adalah otoriter. Anak terbiasa disuruh-suruh atau selalu menuruti keinginan orangtuanya, ehingga tidak terlatih untuk mengandalkan daya pikirnya sendiri.
Cobalah untuk lebih memberi kebebasan pada anak. Biarkan dia memilih, dan jelaskan konsekuensi dari masing-masing pilihannya. Cara asuh yang demikian akan melatih anak untuk berpikir, mana yang kira-kira paling baik untuk dirinya.
Menuntut anak menjadi sempurna
Meskipun maksudnya baik, tetapi menuntut anak untuk selalu berprestasi dan sempurna juga tidak baik dampaknya. Anak bisa jadi tertekan. Dan juga takut untuk bereksplorasi atau mencoba hal baru, karena orangtuanya selalu menuntut hasil yang bagus. Cara asuh seperti ini akan membuat anak enggan untuk berkembang jadi kreatif dan bermain di sisi aman saja.
Selalu menolak permintaan anak
Berlawanan poin di atas, selalu menolak permintaan anak juga dapat membuat kreativitas anak terhambat. Bila selalu menuruti anak berdampak tidak baik, maka selalu menolak juga akan berdampak yang sama. Anak bisa jadi malah berpikir karena hasil pemikirannya selalu dibantah oleh orangtua. Ini akan terbawa hingga dewasa.
Semua orangtua pasti ingin memilih yang terbaik untuk anaknya. Sayangnya, mempunyai cara asuh yang sesuai dengan karakter anak dan perkembangan zaman memang diperlukan belajar seumur hidup. Jangan berhenti belajar menjadi orangtua yang makin baik ya, Ayah Bunda semuanya!
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply