JAKARTA, KalderaNews.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong bibit muda unggul untuk dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi semaksimal mungkin.
Direktur Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Budi P. Widyobroto mengatakan, LTMPT membantu para Rektor untuk mendapatkan calon mahasiswa yang unggul. Pertama melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), dan kedua, jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Selain itu, juga ada jalur ketiga yaitu jalur mandiri.
BACA JUGA:
- Biar Siswa Kelas 12 Siap SNMPTN dan SBMPTN, Sosialisasi KIP Kuliah Bakal Dipercepat
- Simak Baik-baik, Begini Mekanisme PMB SNMPTN dan SBMPTN yang Terbaru
- LTMPT Umumkan Kuota Sekolah untuk SNMPTN 2022, Begini Cara Mengeceknya
LTMPT berfungsi untuk mempermudah calon mahasiswa dalam mencari atau mendaftar di kampus pilihannya. Sementara bagi perguruan tinggi, keberadaan LTMPT adalah untuk membantu para rektor mendapatkan bibit generasi muda unggul di perguruan tinggi.
LTMPT saat ini membantu proses seleksi untuk 74 PTN, 39 politeknik negeri, 11 perguruan tinggi keagamaan.
Budi P. Widyobroto menjelaskan bahwa jalur SNMPTN secara teknis yakni mengundang hanya siswa kelas 12 yang berprestasi untuk mendaftar di perguruan tinggi negeri. Ia mengingatkan agar siswa memiliki akun di LTMPT dan sekolah harus memastikan bahwa data siswa-siswanya telah dimasukkan dengan benar pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) agar siswa bisa mendaftar SNMPTN.
“Jadi makanya hati-hati bagi adik-adik yang pemilihan program studi dan sebagainya, itu betul-betul yang disenangi sesuai minat (passion) sehingga jangan sampai sudah diterima di jalur SNMPTN kemudian nanti tidak didaftar ulang atau tidak mendaftar ke perguruan tinggi maupun program studi yang tujuan yang sudah diterima,” tekannya.
Sementara untuk SBMPTN, kata Budi P. Widyobroto, prinsipnya kelulusan peserta ditentukan oleh hasil tes. Adapun tes yang dilaksanakan mencakup Tes Potensi Skolastik (TPS), Bahasa Inggris, dan Tes Kemampuan Akademik (TKA). Metode tes adalah UTBK. Kelompok ujiannya yaitu saintek atau soshum atau campuran. Peserta hanya diperbolehkan mengikuti satu kali ujian.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek), Prof. Nizam memberi pesan agar para calon peserta membuka mata dan pengetahuan secara luas.
“Tanya kakak-kakak dan orang-orang di sekitar yang sudah berhasil sudah lulus dari perguruan tinggi, latar belakangnya seperti apa. Jangan bertanya kepada yang sama-sama baru mau mendaftar,” pesan Prof. Nizam.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply