JAKARTA, KalderaNews.com – Homeschooling untuk anak dapat menjadi sebuah pertimbangan pilihan pendidikan. Homeschooling merupakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di luar sekolah, tetapi tidak terbatas di ruamh saja.
Sistem pembelajarn seperti itu dapat menjadi solusi alternatif bagi orang tua yang mempunyai kendala tertentu dengan kurikulum pendidikan ataupun lingkungan sekolah. Dengan homeschooling untuk anak, orangtua juga dapat menyeleksi sendiri pengajar dan tutor yang memang sesuai dengan anak.
BACA JUGA:
- Dana Pendidikan Anak Saat Pandemi? Perhatikan 3 Hal Penting Ini
- Inilah Jenis Buku Anak untuk Referensi Pendidikan Karakter
- 5 Hal Penting yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Memberikan Gawai pada Anak
Namun, apakah homeschooling untuk anak benar-benar cocok bila dibanding dengan sekolah biasa. Inilah pertimbangan yang harus diperhatikan bila memilih homeschooling untuk anak kita tercinta. Pertimbangan tersebut bisa berupa kelebihan atau kekurangan tentang homeschooling untuk anak.
Anak lebih bebas berkreasi dan mengembangkan bakatnya
Dengan homeschooling, anak akan lebih bebas berkarya dan berkreativitas karena tidak akan diganggu oleh siapa pun. Setiap anak memiliki bakat, minat, dan kemampuan untuk mengolah informasi secara berbeda. Homeschooling ini dapat memfasilitasi bakat dan kreativitas anak, sehingga lebih terarah karena mereka bebas mengekspresikan apa yang ada di pikirannya.
Anak lebih mudah dipantau
Homeschooling untuk anak akan bersifat lebih pribadi atau private serta membuat perkembangan pendidikan anak, sehingga metode pendidikan seperti ini akan lebih mudah dipantai secara khusus. Selain itu, sistem homeschooling juga membuat kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih fokus. Kita bisa mengenal karakter serta kekurangan dan kekuatan anak untuk diarahkan dengan cara yang tepat.
Anak lebih cepat berkembang mencerna informasi dengan lebih baik
Sistem belajarnya yang pribadi juga memungkinkan anak homeschooling bisa tanpa ragu atau malu mengajukan pertanyaan kapan pun mereka mau. Mereka bisa berdiskusi dengan pengajar dengan lebih baik karena anak lebih fokus belajar tanpa gangguan orang lain.
Saat anak menemukan kesulitan, ia juga bisa langsung mendapatkan penyelesainnya. Inilah yang membuat anak homeschooling lebih cepat berkembang.
Waktu belajar lebih fleksibel
Salah satu keuntungan terbesar dari homeschooling adalah waktu belajar yang fleksibel. Orang tua, anak, dan pengajar dapat berdiskusi terlebih dahulu untuk menentukan waktu yang tepat untuk belajar dan belajar lama akan belajar dalam sehari. Selain itu, anak juga kerap diberikan kebebasan untuk menentukan lokasi, frekuensi, dan jadwal mata pelajaran yang ingin dipelajari.
Sedangkan kekurangan dari homeschooling untuk anak antara lain:
Anak memiliki lingkup pergaulan yang terbatas
Homeschooling memfokuskan interaksi anak dengan pengajar dan orangtua. Dengan kata lain, interaksi anak dengan teman sebayanya jauh lebih sedikit dan sempit. Padahal, kehadiran teman sebaya dapat melatih anak untuk menumbuhkan rasa empati mengasah keterampulan bersosialisasi.
Hal ini dapat membuat anak cenderung sulit bergaul dan lebih pendiam. Anda dapat mengatasi masalah ini dengan mengatur jadwal homeschooling untuk anak agar tidak merasa terasing dalam pergaulannya.
Anak tidak mendapatkan fasilitas sekolah pada umumnya
Anak homeschooling tidak memiliki fasilitas yang ada di sekolah, seperti laboratorium, perpustakaan, tempat olahraga, dan lainnya. Hal ini tentu menjadi kekurangan untuk anak dapat mengeksplor materi yang dipelajari melalui praktik secara langsung. Oleh karenanya orangtua harus melakukan persiapan sendiri dan mengeluarkan dana pribadi untuk mengajak anak belajar di luar ruangan.
Belum ada standardisasi kurikulum
Hingga kini, belum ada kurikulum tetap yang digunakan pada homeschooling. Anak homeschooling yang tidak bersekolah di institusi pendidikan pada umumnya harus mengikuti ujian kesetaraan paket C saat Ujian Nasional.
Itulah tujuh hal yang harus diperhatikan bila ingin memilih homeschooling untuk anak. Jangan lupa juga sampaikan opsi ini pada anak dan dengarkan pendapat anak mengenai metode belajar yang mungkin belum dipahami oleh anak ini.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply