JAKARTA, KalderaNews.com – Kontingen Indonesia berhasil meraih 2 medali emas, 4 perak dan 2 perunggu di International Zhautykov Olympiad (IZhO) ke-18 di Kazakhastan pada 15-23 Februari 2022.
Kompetisi tahunan ini dilangsungkan dalam jaringan (daring) karena masih dalam situasi pandemi. Sebanyak 20 negara berpartisipasi pada ajang tersebut antara lain Armenia, Azerbaijan, Belarus, Bulgaria, Georgia, India, Indonesia, Iran, Rusia, Serbia, Tajikistan, Turki, dan lain sebagainya.
Adapun bidang yang dipertandingkan yaitu Matematika, Fisika, dan Ilmu Komputer dengan total peserta masing-masing 570 peserta didik di bidang Matematika, 339 peserta didik di bidang Fisika, dan 306 peserta didik di bidang Ilmu Komputer.
BACA JUGA:
- Mahasiswa Universitas Esa Unggul Raih Mister Grand Tourism Inspirational Indonesia 2022
- Dua PTS Ini Raih Akreditasi A untuk Prodi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Kepoin Yuk Guys
- Dua PTS Ini Raih Akreditasi A untuk Prodi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Kepoin Yuk Guys
Medali yang diperoleh delegasi Indonesia yakni medali emas oleh Rafael Kristoforus Yanto, peserta didik SMAK PENABUR Gading Serpong, Tangerang di bidang Matematika dan John Howard, peserta didik SMA Darma Yudha, Pekanbaru di bidang Fisika.
Sementara itu medali perak dipersembahkan oleh Edward Humianto, peserta didik SMAK 1 PENABUR, Jakarta di bidang Fisika, Joshua Adrian Cahyono, peserta didik SMAK 1 PENABUR, Jakarta di bidang Ilmu Komputer, Joseph Oliver Lim, peserta didik SMAK 1 PENABUR, Jakarta di bidang Ilmu Komputer dan Jonathan Tjandra, peserta didik SMAK Calvin, Jakarta di bidang Fisika.
Selanjutnya, medali perunggu diraih oleh Andrew Janong, peserta didik SMAK 5 PENABUR, Jakarta di bidang Matematika dan Janssen Edyth Lim, peserta didik SMPK Immanuel, Pontianak di bidang Matematika.
“Berkat latihan selama bertahun-tahun dan dilakukan secara konsisten, persiapan untuk kompetisi IZhO 2022 yang berlangsung beberapa bulan saja dapat saya lakukan dengan maksimal, salah satunya dengan mencoba soal latihan IZhO tahun lalu sejak Desember 2021.” ungkap Joshua Adrian Cahyono, peserta didik SMAK 1 PENABUR.
Ia mengakui tidak mudah mempersiapkan kompetisi ini di tengah-tengah pembelajaran sekolah yang harus tetap diikuti.
“Para guru di sekolah sangat suportif, mereka mendukung penuh dalam mengikuti lomba dan kerap kali memberikan pelajaran tambahan bagi yang ketinggalan pelajaran di kelas karena mengikuti kompetisi,” tambah Joshua.
Ia lantas berpesan kepada peserta didik di Indonesia agar selalu berusaha keras dan memiliki semangat pantang menyerah. Jadikan situasi pandemi sebagai kesempatan untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki, serta jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan serta istirahat yang cukup sehingga mampu mengeluarkan potensi yang dimiliki secara maksimal.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply