SURABAYA, KalderaNews.com – Pemerintah mengimbau masyarakat melakukan vaksin booster Covid-19 untuk menghindari varian Omicron. Bagi yang telah memenuhi syarat atau telah divaksin pertama dan kedua, vaksinasi booster dapat dilakukan.
Namun, menurut Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Ira Purnamasari, masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal supaya vaksin booster dapat bekerja semaksimal mungkin.
BACA JUGA:
- Universitas Muhammadiyah Purwokerto Kembangkan Robot Perawat Covid-19
- Keren, Alumni Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jadi Kepala Sekolah di Jepang
- Muhammadiyah Jatim Izinkan PTM Terbatas, Pemprov Genjot Vaksinasi Pelajar
“Sama seperti vaksinasi dosis 1 dan 2, vaksinasi booster juga beresiko menyebabkan KIPI atau kejadian ikutan pasca imunisasi, apalagi ketika kondisi tubuh tidak cukup sehat saat menerima vaksin, maka akan muncul beberapa efek samping seperti nyeri di bagian bekas suntikan, nyeri sendi, demam, meriang hingga mual,” jelas Ira Purnamasari.
Ira Purnamasari juga memaparkan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan menerima vaksinasi booster, seperti menjaga kondisi tubuh agar tetap fit, mengkonsumsi makanan bernutrisi, minum air mineral minimal 2 liter/hari, dan tidur yang cukup.
“Yang penting jangan gugup, karena jika gugup maka akan berpengaruh pada tekanan darah yang cenderung menjadi tinggi, dan beristirahat setelah vaksinasi, serta sediakan paracetamol sebagai obat pereda nyeri dan penurun panas,” kata Ira Purnamasari.
Ira Purnamasari juga menjelaskan bahwa vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan merupakan kunci dalam mengatasi pandemi Covid-19. Maka, mari bersama-sama melakukan vaksinasi booster dan tetap menerapakan protokol kesehatan dengan ketat agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 lagi.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply