JAKARTA, KalderaNews.com – Sekolah pertama seorang anak adalah keluarganya sendiri. Terutama orang tua. Demikian juga, mendidik dan membesarkan seorang anak tidak bisa dibilang mudah.
Kadang anak tidak mendengarkan perintah atau nasihat orang tua. Dalam situasi tersebut, orang tua bingung bagaimana menghadapi tingkah laku anak. Salah satu metode yang bisa dicoba adalah dengan merapkan time-out pada anak.
BACA JUGA:
- Apa Itu Pancamain? Permainan Anak Berisi Nilai-nilai Pancasila
- Webinar Parenting Tarakanita Ajak Orang Tua Kenali 4 Tanda Awal Masalah Kesehatan Mental pada Anak
- Orang Tua Wajib Paham, 7 Keterampilan Sosial yang Perlu Diajarkan pada Anak Usia 5-8 Tahun
Time-out merupakan metode mendisiplin anak yang dilakukan dengan cara menempatkan anak di tempat yang membosankan dan ia tidak mendapatkan perhatian dari siapa pun selama beberapa menit. Metode ini dilakukan ketika anak melakukan kesalahan atau tindakan yang tidak sesuai dengan perintah orang tua.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa metode time-out ini dinilai efektif memberikan konsekuensi kepada anak saat tidak menurut pada orang tua, dibanding memarahi anak tersebut. Namun, metode ini harus dilakukan dengan benar agar bisa berdampak efektif dalam mendisiplinkan anak.
Inilah 5 hal penting yang harus diperhatikan sebelum menerapkan time-out pada anak.
Tentukan tindakan yang membutuhkan time-out
Orang tua harus menjelaskan secara spesfik pada anak tindakan apa saja yang dapat berakibat penerapan time-out. Orang tua juga harus konsisten menerapkan time out pada tindakan anak yang sudah dijelaskan tadi. Jadi, metode time-out ini bukan digunakan karena orang tua frustasi terhadap tingkah laku anak.
Misalnya, “Kalau kamu memukul adikmu, kamu akan diberikan time-out,” akan lebih mudah dimengerti anak dibandingkan, “Kalau kamu nakal, kamu akan diberikan time-out.”
Tentukan tempat dan durasi
Tempay untuk menerapkan time-out harus tempat yang membosankan, tetapi orang tua masih bsia mengawasi anak. Jangan memberikan time-out pada anak di kamarnya karena ia bisa menemukan distraksi untuk bermain dan bersenang-senang.
Untuk durasi waktu, orang tua bisa menggunakan aturan satu menit per usia anak. Jika anak berusia empat tahun, maka time-out akan berlangsung selama empat menit. Aturan ini tidaklah baku. Orang tua bisa menentukan sendiri baru time-out yang diperlukan, tetapi tetap mengawasi tingkah laku anak.
Harus langsung dibeirkan saat anak melakukan kesalahan
Anak cenderung memiliki ingatan yang pendek. Oleh karena itu, orang tua harus langsung menerapkan time-out ketika anak tidak menurut atau melakukan kesalahan. Jangan sampai orang tua menunggu untuk menyelesaikan satu tugas dan menunda memberikan time-out, sebab anak bisa lupa akan kesalahannya dan bingung mengapa ia dihukum.
Orang tua harus jaga emosi
Orang tua harus berusaha untuk memarahi, mengkritik, atau memukul anak saat time-out berlangsung. Sebelum menerapkan time-out, orang tua cukup menyebutkan kesalahan anak hingga ia harus menerima hukuman itu.
Berikan penjelasan pada anak
Orang tua harus bertanya dan menjelaskan kepada anak, apakah mereka mengerti mengapa mereka diberikan time-out. Anak pun harus diberikan kesempatan untuk menyampaikan perasaannya. Selain itu, orang tua juga perlu memuji sang anak yang berhasil melalui time-out tersebut.
Lima panduan penting mengenai cara mendisiplin anak dengan metode time-out yang efektif untuk anak-anak kita. Selain itu, setelah time-out selesai, sebagai orang tua kita bisa mengajak mereka kembali bermain bersama.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply