Kritis Tangkal Hoax Penyakit, Universitas Yarsi Gelar Kuliah Pakar Epidemiologi Molekular

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM.UI), Prof. Dr. Mondastri Korib Sudaryo, MS., DSc
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM.UI), Prof. Dr. Mondastri Korib Sudaryo, MS., DSc (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Program studi (Prodi) Magister Sains Biomedis, Sekolah Pascasarjana Universitas Yarsi menggelar Kuliah Pakar “Perspektif Epidemiologi Molekular” dengan mendatangkan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM.UI), Prof. Dr. Mondastri Korib Sudaryo, MS., DSc pada Kamis, 27 Januari 2022.

Kuliah pakar ini dimaksudkan agar mahasiswa dan publik bisa berfikir secara sistematis terkait faktor risiko munculnya penyakit, penyebab penyakit, modus penularannya dan mitigasinya berdasarkan bukti penelitian epidemiologis.

Dengan tahu hal ini dengan baik, mahasiswa dan masyarakat tidak mudah terkena hoax atau narasi emosional yang tidak berdasarkan studi epidemiologi.

BACA JUGA:

Prof. Dr. Mondastri Korib Sudaryo, MS., DSc menjelaskan epidemilologi molekular (EM) merupakan bidang epidemiologi yang mempelajari peran faktor risiko genetik dan lingkungan.

“Markernya dapat dilihat pada tingkat molekuler dan biokimia, dapat memberikan penjelasan etiologi, distribusi, dan pengendalian penyakit, pada suatu individu, keluarga dan populasi. “Jadi tujuan EM banyak,” terang Prof Mondastri.

Selain itu, EM bisa memantau dan memprediksi status kesehatan di masyarakat dalam rangka perencanaan layanan dan fasilitas kesehatan.

Selanjutnya, bisa mengkaji riwayat alamiah dan prognosis penyakit dalam rangka mengupayakan pencegahan dan pengendalian penyakit dengan mudah serta menyelidiki, mengidentifikasi dan menjelaskan etiologi faktor suatu penyakit.

Ada pula, bisa mengevaluasi program intervensi penyakit dan menyuguhkan dasar-dasar mengembangkan kebijakan serta program pengendalian kesehatan masyarakat.

“Tentunya semua itu dilakukan secara rasional berbasis bukti ilmiah empiris,” tandas Alumni Doktor Epidemiology NIHES Erasmus University di Netherlands.

Sementara itu Panitia Publikasi dan Ilmiah, Dr. Juniarti,S.Si.,MSi menambahkan kalau perspektif epidemiologi molekular itu bagi mahasiswa Magister Sains Biomedis perlu dipelajari, yakni agar mahasiswa memahami mengapa penyakit tertentu menjadi beban terhadap kesehatan masyarakat, bagaimana penyebarannya dan apa yang bisa dilakukan untuk menangulanginya.

EM berguna mencari dan mengidentifikasi faktor biologis seperti genetik kuman menimbulkan penyakit pada masyarakat, misalnya munculnya tuberkulosis yang resisten terhadap obat muncul karena adanya mutasi pada kuman TB.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*