Begini Sejarah Universitas Islam Indonesia (UII), PTS Tertua di Indonesia

Ilustrasi: Kampus Universitas Islam Indonesia. (Dok. UII)
Kampus Universitas Islam Indonesia. (KalderaNews/Dok. UII)
Sharing for Empowerment

YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, sejumlah perguruan tinggi swasta (PTS) mulai muncul satu persatu dan sampai sekarang masih berkiprah di dunia pendidikan Tanah Air dan Universitas Islam Indonesia (UII) adalah kampus yang paling tua.

Menurut literatur sejarah, UII yang terletak di Yogyakarta Jawa Tengah ini merupakan kampus tertua di Indonesia.

Namun keberadaannya tidak kalah performa dengan PTS yang baru bermunculan setelahnya, bahkan UII sebagai kampus paling tua di Indonesia mampu mengukir prestasi gemilang di dalam dan luar negeri.

BACA JUGA:

Bagi kamu yang ingin mengetahui sejarah UII sebagai kampus swasta tertua di Indonesia, KalderaNews.com akan menyajikannya berikut ini:

Awalnya bernama Sekolah Tinggi Islam yang berdiri pada 8 Juli 1945, lalu kemudian beralih menjadi Universitas Islam Indonesia untuk memenuhi permintaan masyarakat akan sebuah pendidikan tinggi yang mengintegrasikan pengetahuan umum dengan ajaran-ajaran Islam.  

Awal Pertumbuhan UII

Di awal-awal pertumbuhan perguruan tinggi, UII hanya  memiliki empat fakultas, yaitu Fakultas kultas Pendidikan dan Fakultas Ekonomi yang mulai beroperasi pada Juni 1948.

Kemudian setelah selang 7 bulan, perguruan tinggi swasta pertama ini terpaksa ditutup sementara karena adanya agresi militer Belanda pada tahun 1948.

Para mahasiswa dan dosen banyak yang bergabung dengan tentara Indonesia untuk mengusir Belanda yang ingin menjajah Indonesia kembali.

Pada awal 1950-an, tidak lama setelah perang mulai reda kembali, UII harus memindahkan aktivitas perkuliahan di beberapa tempat di kota Yogyakarta.

Bahkan sempat pula UII menggunakan Kraton Yogyakarta dan rumah-rumah dosen sebagai ruang kelas belajar mahasiswa karena kondisi perang.

UII Membuka Kampus Cabang

Tahun 1961 sampai tahun 1970, dibawah kepemimpinan Prof. M.R. R.H.A. Kasmat Bahuwinangun (1960-1963) dan Prof. Dr. Dr. M. Sardjito (1964-1970) mengalami banyak perkembangan.

Prof. M.R. R.H.A. Kasmat Bahuwinangun selama masa jabatannya banyak sekali membantu mengembangkan beberapa fakultas, seperti Fakultas Syariah dan Fakultas Tarbiyah.

Beliau juga yang memperluas jangkauan UII sampai ke Purwokerto dan mendirikan Fakultas Hukum dan Fakultas Syariah disana.

Sementara kepemimpinan Prof. Dr. Dr. M. Sardjito dari tahun 1964 sampai 1970, UII diperluas lagi sampai mempunyai 22 fakultas.

Lima lokasi kampus UII berada di Yogyakarta dan lainnya tersebar di Solo, Klaten, Purwokerto dan Gorontalo.

Jurusan yang disediakan ada bidang Ekonomi, Hukum, Syariah, Tarbiyah, Teknik, Kedokteran, Kedokteran Hewan dan bidang Farmasi.

Kampus Cabang UII, Ditutup Pemerintah

Lalu setelah sekian lama muncul peraturan pemerintah tentang larangan bagi UII untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi di luar kota Yogyakarta, dan UII mematuhi aturan larangan tersebut dengan menutup semua kampus cabang tanpa terkecuali.

UII Mulai berkembang

UII mengalami perkembangan dalam pembangunan fisik mencakup kantor dan gedung fakultas, dimulai dengan kantor pusat yang berada di Jalan Cik Di Tiro pada awal tahun 1970.

Pembangunan gedung ini kemudian diikuti dengan pengembangan tiga kampus lain yang terletak di sejumlah lokasi di kota Yogyakarta.

Selama periode ini, beberapa fakultas di UII juga mulai memperoleh status akreditasi dan juga memprakarsai kolaborasi dengan lembaga nasional maupun internasional, seperti Universitas Gajah Mada, King Abdul Aziz University di Arab Saudi dan The Asia Foundation.

Awal tahun 1990 sampai sekarang, UII telah mengembangkan kampus terpadu yang terletak di kabupaen Sleman, Yogyakarta.

Perkembangan UII yang Signifikan

Pada tahun 2011/2012 lalu UII telah memiliki delapan fakultas dengan berbagai jenjang pendidikan.

Lima pada program D2, 22 pada Program sarjana, 3 pada Program Profesi, 8 pada Program Magister dan 4 pada Program Doktor.

Prestasi UII  

Pada tahun 2013, UII mendapatkan akreditasi institusi A. Pada 2009, UII terpilih sebagai perguruan tinggi dengan nilai penjaminan mutu internal terbaik di Indonesia versi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).

Pada 2012, Universitas swasta tertua ini juga memperoleh peringkat pertama Perguruan Tinggi Swasta di Kopertis Wilayah V dan peringkat ke-2 PTS secara nasional berdasarkan pemeringkatan 4 International College and Universities (4ICU) maupun Webometrics.

Tahun 2011, UII memperoleh dua bintang dari penilaian Qucquarelli Symonds (QS) Stars University Ratings.

Pada tahun 2016, Universitas Islam Indonesia meraih tiga bintang dunia pada penilaian QS Stars 2016.

Pada 2018, UII Yogyakarta menempati peringkat terbaik klasterisasi perguruan tinggi swasta (PTS) non-vokasi di Indonesia.

Perjalanan sejarah panjang UII dalam mewujudkan pendidikan dan dengan pengalaman lebih dari 70 tahun, UII berkomitmen mencetak pemimpin masa depan melalui program pendidikan unggul yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Temukan kesempatan untuk mengembangkan potensi terbaik kamu dengan menjadi bagian dari Universitas Islam Indonesia.

Rektor UII dari awal berdiri sampai sekarang

Berikut ini daftar Rektor UII dan masa jabatannya yang turut membangun PTS tertua ini hingga membawa UII secara nasional menempati peringkat ke-29 dan peringkat ke-1 PTS secara nasional.

  • Tahun 1945-1960, Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir
  • Tahun 1960-1963, Prof. Mr. RHA. Kasmat Bahuwangun 
  • Tahun 1963-1970, Prof. Dr. dr. M. Sardjito, M.D., M.P.H 
  • Tahun 1970-1982, Presidium H.GBPH Prabuningrat 
  • Tahun 1982-1989, Prof. Dr. Ace Partadiredja
  • Tahun 1989-1990, Prof. H. Zaini Dahlan, M.A 
  • Tahun  1990-1994, Prof. Dr. H. Zanzawi Soejoeti, M.Sc.
  • Tahun 1994-2002, Prof. H. Zaini Dahlan, M.A
  • Tahun 2002-2006, Dr. Ir. Luthfi Hasan, M.S
  • Tahun 2006-2014, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec
  • Tahun 2014-2017, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc
  • Tahun 2017-2018, Nandang Sutrisno, S.H., M.Hum., LL.M., Ph.D
  • Tahun 2018-2022, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D

*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*