Hadir Lagi! BEST Student Choir Festival (BSCF) 9-13 Maret 2022 dan PENABUR International Choir Festival (PICF) 5-10 September 2022

Personil Voces Fidelis dari Jepang jelang Grand Prix PENABUR International Choir Festival (PICF) 2019 di SPK PENABUR Kelapa Gading, Jalan Boulevard Bukit Gading Raya, Blok A5-8, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Sabtu, 7 September 2019
Personil Voces Fidelis dari Jepang jelang Grand Prix PENABUR International Choir Festival (PICF) 2019 di SPK PENABUR Kelapa Gading, Jalan Boulevard Bukit Gading Raya, Blok A5-8, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Sabtu, 7 September 2019 (KalderaNews/Fajar H)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – BPK PENABUR Jakarta kembali menyelenggarakan 2 kompetisi paduan suara pada 2022 ini. Paduan suara tingkat sekolah yang saat ini tengah berlangsung adalah Perlombaan BEST Student Choir Festival (BSCF) 2022 di BPK PENABUR Jakarta. Tahun ini, seluruh rangkaian kegiatannya berlangsung virtual.

Pengurus BPK PENABUR Jakarta Thenny Kaeng menjelaskan BSCF 2022 bertujuan untuk memberikan wadah bagi peserta didik berkolaborasi, berkomunikasi, berkreasi dan bergembira bersama, sesuai dengan pola pembelajaran abad 21 yaitu 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, Communication.) BSCF 2022 berlangsung pada 9-13 Maret 2022 dan akan ditayangkan melalui kanal YouTube BPK PENABUR Jakarta.

Meskipun demikian, dengan format yang memanfaatkan teknologi, paduan suara memberikan kesempatan kepada lebih banyak orang untuk bernyanyi bersama tanpa harus dibatasi oleh tempat. Tetapi, tentu ada berbagai tantangan baru yang harus dihadapi.

BACA JUGA:

Drs. Agastya Rama Listya, MSM, Ph.D., Artistic Director BSCF 2022, menuturkan bahwa komitmen dan komunikasi menjadi dua tantangan utama dalam mempersiapkan paduan suara virtual.

“Terkadang ketika kita sudah siap berlatih, ada banyak gangguan yang muncul. Misalkan tiba-tiba kedatangan tamu, koneksi internet yang buruk, suara-suara dari luar sehingga latihan tidak dapat berjalan dengan lancar. Belum lagi harus merekam ulang audio yang kurang jelas atau video yang tidak sesuai dengan instruksi karena miskomunikasi,” ungkapnya.

Tantangan-tantangan ini dapat membantu pelatih dan peserta paduan suara untuk semakin memahami konsep paduan suara virtual dan melatih kesabaran serta kerja sama tim. Di sisi lain, kejenuhan karena harus menghadapi tantangan-tantangan ini mengintai pelatih dan peserta paduan suara. Apalagi karena seluruh kegiatan harus dijalankan secara virtual, sehingga paduan suara kehilangan rasa kebersamaannya.

Menurut Agastya, pria kelahiran Yogyakarta yang juga sebagai dosen musik di Universitas Kristen Satya Wacana, 3 hal ini menjadi strategi yang dapat dilakukan ketika akan berkompetisi paduan suara secara virtual yaitu:

Pelatih harus mengenali kelebihan dan kekurangan paduan suaranya agar dapat memilih lagu yang nyaman dibawakan oleh peserta paduan suara. Dengan memahami kebutuhan paduan suara, pelatih dapat menyusun strategi serta metode berlatih yang tepat. Seperti durasi, frekuensi latihan, dan pembagian grup. Agastya menyarankan agar durasi latihan virtual maksimal satu jam untuk menjaga fokus peserta paduan suara. Latihan one on one secara tatap muka dapat dilakukan jika sangat dibutuhkan.

Pelatih dapat mengirimkan partitur dan instruksi bernyanyi kepada peserta paduan suara beberapa waktu sebelum latihan dilakukan, agar paduan suara dapat memaksimalkan waktu latihan.

Beri kesempatan kepada peserta paduan suara untuk mencoba dan berdiskusi agar peserta paduan suara dapat membangun komunikasi dan rasa kebersamaan.

Sementara, untuk tim paduan suara sekolah, keterlibatan dan dukungan dari orang tua juga menjadi salah satu hal penting bagi peserta paduan suara. Orang tua harus diberi pemahaman mengenai cara mendampingi latihan. Mereka juga dapat membantu peserta paduan suara dalam proses rekaman. Dengan motivasi dari orang-orang terdekatnya, peserta paduan suara dapat menjalankan kegiatan belajar sekaligus paduan suara dengan menyenangkan.

“Karena paduan suara dapat membangun solidaritas dan kedisiplinan anak. Paduan suara juga bisa menjadi jalan keluar yang menyenangkan bagi anak untuk mengekspresikan diri serta refreshing,” pungkas Agastya.

Selain BEST Student Choir Festival (BSCF), BPK PENABUR Jakarta juga mengundang seluruh paduan suara di mana pun berada untuk mengikuti PENABUR International Choir Festival (PICF) 2022.

Kompetisi paduan suara sekolah bertaraf internasional yang akan berlangsung 5-10 September 2022 mendatang ini untuk pertama kalinya akan diselenggarakan virtual. Informasi lengkapnya mengenai PICF 2022 dapat diakses melalui situs resmi www.picf.or.id.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*