JAKARTA, KalderaNews.com – Membuat keputusan untuk gap year itu tidak mudah. Maka bila tahun ini kamu berencana akan gap year, salut! Berarti kamu telah berani mengambil keputusan besar yang tidak dapat dilakukan oleh sembarang anak muda.
Sebab mengambil keputusan gap year itu harus didasari dengan pehamaman yang baik mengenai tujuan serta risiko. Seperti yang kita tahum di negara kita, mengambil keputusan gap year masih dipandang sebelah mata.
BACA JUGA:
- Gap Year Bukan Kebetulan! Simak Alasan Tepatnya Berikut Ini
- Jangan Minder dan Galau! Inilah Manfaat Gap Year Untukmu
- Apaan Sih Gap Year? Yuk Simak Penjelasan dan Panduannya Berikut Ini
Gap year bukan berarti menganggur setahun, melainkan mengejar ketertinggalan yang belum sempat dilakukan saat sekolah kemarin. Gap year bisa menjadi masa satu tahun yang sangat berfaedah bila kamu tahu hal tepat apa yang akan kamu lakukan selama satu tahun.
Inilah plus minus gap year yang harus kamu pahami agar tidak dikata gap year hanya ikut-ikutaN orang lain. Cekidot!
Sisi Plus
Gap year dapat dianggap sebagai masa pendewasaan diri. Karena pada masa tersebut, anak-anak mulai meninggalkan rumah mereka dan belajar hidup mandiri. Selama gap year, mereka tidak hanya melakukan apa yang mereka sukai, melainkan juga membekali diri dengan kemampuan dan keterampulan yang tidak didapatkan di bangku sekolah sebelumnya.
Gap year merupakan saat yang tepat untuk mengenali diri kita sendiri secara lebih dalam, yang dapat dilakkan dengan cara mendalami hal yang kita minati atau justri melakukan hal baru di luar comfort zone kita.
Bila kamu merupakan calon mahasiswa yang masih galau memilih jurusan kuliah, gap year merupakan kesempatan untuk mengeksplor bakat dan minat agar lebih mantap memilih jurusan kuliah tahun depan.
Bila kamu berencana untuk melakukan travelling selama gap year, hal ini dapat membuka mata, menambah wawasan dan pengetahuan tentang lingkungan luar. Hal ini akan baik untuk kematangan pribad juga.
Gap year juga merupakan kesempatan untuk hidup lebih mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Karena menjadi dewasa itu tidak mudah, sebab kita harus mampu menghidupi diri sendiri, memenuhi kebutuhan serta merawat diri sendiri. Pendewasaan diri pada bagian ini akan membuatmu tidak suka menghambur-hamburkan uang pemberian orang tua dan akan membuatmu lebih hemat dan cermat.
Sisi Minus
Di sisi lain, menjalani gap year juga tidak melulu enak. Setelah selesai masa gap year dan kamu harus masuk kembali ke sekolah formal, bisa jadi kamu perlu beradaptasi lagi lebih keras karena kamu telah terbiasa mencari ilmu dan pengalaman di luar bangku kuliah. Kamu perlu masuk ke bimbingan belajar lagi bila sekian bulan kamu tidak belajar aljabar atau ilmu biologi yang diperlukan saat ujian masuk perguruan tinggi.
Selain itu, kamu harus juga memperhitungkan berapa biaya yang akan kamu keluarkan selama gap year. Beberapa aktivitas yang telah kamu rencanakan selama gap year tentu membutuhkan biaya, seperti biaya kursus dan pelatihan.
Belum lagi bila kamu memilih untuk traveling, kamu harus memperhitungkan dengan baik biaya yang kamu butuhkan.
Yang terakhir adalah kamu harus siap dengan anggapan di negara kita tentang gap year. Stigma pendidikan di negara kita masih menganggap bahwa prestasi akademis merupakan hal nomor satu dibanding mendapatkan ilmu di dunia luar sekolah. Pastikan selama gap year kamu banyak melakukan hal yang positif agar tidak ketempelan gelar ‘pemalas’ dan ‘pengangguran’ yang dapat disematkan pada para kaum gap year.
Itulah plus minus gap year yang harus dipahami dengan baik sebelum mengambil keputusan. Libatkan juga orang tua sebelum mengambiil keputusan gap year ini agar kamu selalu mendapat dukungan dari circle paling dekat.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply