Orangtua Harus Paham, Empat Hal yang Bisa Menurunkan Rasa Percaya Diri Anak

Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Banyak orang beranggapan bahwa rasa percaya diri dapat mengantarkan kita pada kesuksesan. Percaya diri adalah sesuatu yang positif dan orangtua bisa membentuk sifat ini sedini mungkin.

Anak-anak yang percaya diri cenderung berani untuk mencoba hal-hal baru dan tidak ada rasa takut yang tidak beralasan. Walaupun tetap ada risiko, tetapi anak yang percaya akan berani mencobanya kembali hingga berhasil dengan cara yang menurut mereka terbaik.

BACA JUGA:

Secara tidak langsung rasa percaya diri ini membantu anak-anak untuk berbuat lebih baik di sekolah, di rumah, serta di lingkungan bermainnya. Sedangkan, anak-anak yang kepercayaan dirinya rendah, umumnya mereka merasa tidak yakin pada dirinya sendiri.

Anak-anak yang tidak percaya diri akan merasa takut untuk mencoba hal baru. Selain itu mereka akan merasa kesulitasn untuk mengatasi kesalahan saat mereka kalah atau gagal. Sayangnya, rasa percaya diri akan dibawa hingga beranjak dewasa demikian pula rasa tidak percaya diri.

Satu hal yang harus disadari oleh orangtua adalah pola asuh dari orangtua dapat menurunkan rasa percaya diri anak. Inilah empat hal yang dapat menurunkan rasa percaya diri anak yang harus dihindari oleh orangtua.

Memberikan pesan negatif

Merawat dan membesarkan anak memang tidak mudah, demikian juga menghadapi sikap mereka yang kerap menguras kesabaran. Hal ini bisa saja membuat para orangtua melontarkan kata-kata negatif.

Kata-kata negatif yang kita berikan pada mereka, seperti misalnya ‘nakal’, ‘lamban’, ‘cengeng’, dan lain-lain dapat menurunkan rasa percaya diri pada anak. Saat anak melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh orangtua, beritahu mereka dengan cara yang baik dan nada yang lembut. Orang dewasa harus selalu ingat cara pandang anak dan orang tua terhadap suatu hal memang berbeda. Dan tugas orangtua adalah mengajarkan hal tersebut pada anak.

Menyalahkan anak

Pesan yang menyiratkan bahwa hidup akan lebih baik tanpa kehadiran anak juga dapat merusak percaya dirinya. Misalnya, “jika bukan untuk anak, ayah ibu sudah bisa membeli mobil baru”. Kalimat tersebut dan sejenisnya selain akan merusak rasa percaya dirinya, juga akan menimbulkan luka batin yang teramat dalam. Penerimaan merupakan hal terpenting dalam kehidupan seseorang termasuk anak dalam sebuah keluarga.

Mengabaikan anak

Mengabaikan anak-anak dan memperlakukan mereka seperti penggangu serta tidak menaruh minat pada kehadiran mereka juga dapat merusak rasa percaya dirinya. Misalnya dengan membentak mereka yang minta ditemani bermain sedangkan orangtua masih melakukan pekerjaan. Atau bahkan ungkapan seperti, “kamu nakal banget sih, mama lelah ngurusin kamu”, juga dapat membuatnya tertolak dari keluarganya sendiri dan membuat rasa minder di dalam dirinya.

Membandingkan anak

Membandingkan anak dengan teman atau saudaranya dapat merusak rasa percaya dri anak. Orangtua haru memahami bahwa setiap anak itu unik dan berbeda. Oleh karenanya setiap anak tidak dapat diperlakukan sama dengan anak lain. Meskipun hal ini kadang membuat orangtua merasa lelah dan frustasi, tetapi orang tua tetap harus memahami pribadi setiap anak anak mengenali minatnya.

Empat hal tersebut di atas bisa saja terjadi tanpa kendali, terutama saat orangtua marah atau sedang merasa lelah. Pastikan selalu merasa sabar dalam menghadapi anak-anak, ya Ayah Bunda!

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*