TANGERANG, KalderaNews.com – Food waste menjadi masalah serius bagi masyarakat urban di wilayah Jabotabek. Indonesia sendiri berada di urutan ke-2 sebagai penyumbang food waste terbesar di dunia di bawah Arab Saudi.
Sementara itu, survei yang dilakukan oleh Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2020 menemukan bahwa food waste terbesar dihasilkan justru dari rumah tangga.
BACA JUGA:
- Masalah Serius! Secara Nasional Per 1 Orang Memproduksi 0,6 Kg Sampah Setiap Harinya, Ini Data-datanya
- EFFAST: Mesin Pengolahan Sampah Sisa Makanan Hasil Temuan Mahasiswa UII
- Berkat Aplikasi Sampah, 3 Arek Wedok Cantik ini Lolos Kompetisi Internasional
“Ini menjadi ironi karena sebagian masyarakat masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok sekedar untuk makan sehari-hari, terutama pada masa pandemi dimana banyak orang kehilangan pekerjaan dan tak lagi mampu memenuhi kebutuhan dasarnya,” tegas Dosen MK Desain dan Keberlanjutan DKV UPJ, Retno PM pada KalderaNews.com pada Selasa, 11 Januari 2022.
Berangkat dari persoalan ini ia dan mahasiswanya di Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) berinisiatif melakukan edukasi kepada masyarakat melalui media sosial instagram.
Bekerja sama dengan pihak pengelola kawasan Bintaro, materi kampanye dipublikasi dalam akun instagram Bintaro Bebas Sampah untuk memberikan edukasi pentingnya mencegah sekaligus mengatasi limbah food waste oleh masyarakat urban.
Isu yang diangkat adalah bagaimana mengolah limbah foodwaste menjadi bermanfaat sehingga tidak langsung dibuang ke TPA.
“Dengan proses kreatif ternyata food waste dapat diolah kembali menjadi beberapa olahan kuliner yang layak konsumsi bahkan dapat dikembangkan menjadi material pendukung produk tekstil seperti kain dari serat jagung, nanas dan jeruk,” tegasnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply