Simak, Bocoran Karakteristik Kurikulum 2022, Ada Menulis Esai Ilmiah Sebagai Syarat Kelulusan SMA

Anak SMA, Beasiswa,
Anak-anak SMA (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berencana menggantikan kurikulum pendidikan. Kurikulum 2022 ini sedang diujicobakan di sekitar 2500 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek telah menyampaikan beberapa hal terkait perubahan kurikulum ini. Salah satunya tentang karakteristik kurikulum di setiap jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK, dan Sekolah Luar Biasa.

BACA JUGA:

Nah, inilah karakteristik kurikulum di setiap jenjang pendidikan:

PAUD

  • Kegiatan bermain sebagai proses belajar yang utama.
  • Penguatan literasi dini dan penanaman karakter melalu kegiatan bermain-belajar berbasis buku bacaan anak.
  • Fase fondasi untuk meningkatkan kesiapan bersekolah.
  • Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal.

Sekolah Dasar (SD)

  • Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman holistik.
  • Untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alama dan Sosial (IPAS).
  • Integrasi computational thinking dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS.
  • Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan.
  • Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran.

SMP

  • Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib.
  • Panduan untuk guru Informatika disiapkan untuk membantu guru-guru pemula, sehingga guru mata pelajaran tidak harus berlatar belakang pendidikan informatika.
  • Pembelajaran berbasisprojek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran.

SMA

  • Program peminatan/penjurusan tidak diberlakukan.
  • Di kelas 10, pelajar menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Mata pelajaran yang dipelajari serupa dengan di jenjang SMP.
  • Di kelas 11, pelajar mengikuti mata pelajaran dari kelompok mata pelajaran wajib, dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
  • Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan.

SMK

  • Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran.
  • Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70%.
  • Penerapan pembelajaran berbasis projek dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait.
  • Praktik Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan (1 semester).
  • Pelajar dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya. Alokasi waktu khusus projek penguatan profil Pelajar Pancasila dan budaya kerja untuk peningkatan soft skill (karakter dari dunia kerja).

SLB

  • Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan intelektual.
  • Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatan intelektual, capaian pembelajaran sama dengan sekolah regular yang sederajat, dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
  • Sama dengan pelajar di sekolah regular, pelajar di SLB juga menerapkan pembelajaran berbasis projek untuk menguatkan profil Pelajar Pancasila dengan mengusung tema yang sama dengan sekolah regular, dengan kedalaman materi dan aktivitas sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pelajar di SLB.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*