JAKARTA, KalderaNews.com – Setelah menempuh pendidikan di jenjang S-1 dengan baik, pasti kita berharap akan segera mendapatkan pekerjaan sesuai cita-cita. Sayangnya, ijazah dan daftar nilai saja tidak cukup untuk melamar pekerjaan impian. Diperlukan portofolio juga.
Apalagi bila kamu ingin melamar di perusahaan yang bergerak di industri kreatif atau start-up sebagai conten writer, fotografer, programmer, dan lain-lain, portofolio menjadi hal penting yang dapat menentukan diterima atau tidaknya kamu dalam sebuah pekerjaan.
BACA JUGA:
- Inilah Jenis Soal Psikotes yang Harus Kamu Ketahui Untuk Melamar Kerja
- Baru Lulus? 5 Hal Ini Harus Dipersiapkan Sebelum Melamar Kerja
- 8 Hal Kunci agar Lancar Saat Wawancara Virtual Lamaran Kerja
- Kamu Fresh Graduate? Yuk Simak Cara Melamar Kerja!
Melampirkan portofolio pasti akan memberikan nilai tambah tersendiri buatmu dalam menunjukkan keahliah pada bidang yang kamu lamar. Namun, portofolio tidak dapat dibuat salam waktu sekejap seperti kita menyusun CV.
Agar kamu tidak kebingungan dalam mempersiapkan portofolio, simak panduan membuat portofolio yang baik sebelum terjun ke dunia kerja.
Desain yang sederhana
Saat membuat portofolio, pastikan kamu membuatnya dengan sederhana dan nyaman untuk dilihat. Perhatikan template dan warna yang digunakan, jangan sampai membuat rekruter kesulitan dalam membacanya.
Jangan terlalu banyak memakai variasi font. Sesuaikan font dengan konsep portofoliomu.
Data diri yang singkat dan jelas
Meskipun di dalam CV sudah mencantumkan nama dan idenitas lain, tidak ada salahnya jika kamu memasukkan bidata di portofolio. Cantumkan secara singkat saja data pribadi, pengalaman organisasi, volunteering atau pengalaman kerja, prestasi akademik dan non-akademik bila ada. Bila kamu mempunyai akun di LinkedIn, kamu dapat juga mencantumkannya, ya.
Buatlah daftar isi
Daftar isi akan mempemudah pembaca melihat apa saja yang kamu masukkan ke dalam portofolio. Pastikan daftar isinya sesuai denga nisi karya yang dimasukkan. Jika kamu memiliki pengalaman sebagai seorang penulis, maka cukup menuliskan list karyamu terkait kepenulisan di daftar isi.
Beritahu keterampilan dan pengalaman
Dalam portofolio, kamu bisa menunjukkan keterampilan dan pengalaman melalui beberapa karyamu. Keterampilan ini sesuai dengan pekerjaan yang kamu lamar, ya. Jika kamu melamar di bidang desain grafis, maka cukup cantumkan pengalaman dan karyamu yang terkait dengan desain.
Bila kamu belum memiliki keterampilan atau pengalaman tertentu, kamu bisa mencantumkan daftar pelatihan atau sertifiasi yang telah kamu ikuti, kegiatan organisasi atau magang sesuai dengan minat dan bakatmu.
Sertakan contoh hasil karya
Untuk meyakinkan pihak rekruter, jangan lupa menyertakan hasil karyamu. Tantap bukti dari hasil karya yang kamu miliki, portofolio tentu tidak lengkap. Justr u dengan menambahkan hasil karya tersebut kamu dapat meyakinkan rekruter. Sertakan deskripsi singkat tentang karyamu. Hal ini bertujuan agar pembaca mengetahui lebih dalam mengenai karya yang kamu buat.
Testimoni dari klien
Di portofolio kamu dapat juga mencantumkan testimoni klien. Testimoni ini bersifat kondisional. Jika kamu pernah bekerja atau magang di bidang desain, kamu dapat meminta testimoni dari para klienmu. Dengan adanya testimoni ini, menunjukkan bahwa kamu berkulitas dan dapat dipercaya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Versi digital
Portofolio dalam bentuk fisik dapat memudahkan pihak rekruter melihat langsung karyamu, tetapi ada pula yang lebih menyukai portofolio dalam bentuk digital. Portofolio digital ini penting karena dapat dijadikan sebagai cadangan jika tiba-tiba rekruter memintanya. Jadi sebaiknya kamu telah menyiapkan dari jauh-jauh hari.
Demikian panduan untuk membuat portofolio sebelum terjun ke dunia kerja. Pastikan membuatnya dengan rapi-rapi dan tidak terkesan asal-asalan atau tergesa, hal ini semata-mata untuk membantumu segera menjemput pekerjaan impian. Good luck!
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply