Hai Mahasiswa, Simak Cara Mencegah Pelecehan Seksual yang Dapat Terjadi di Kampus

Ilustrasi pelecehan seksual
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pelecehan seksual dapat terjadi di manapun. Tidak hanya di tempat-tempat umum, pelecehan seksual dapat juga menimpa para mahasiswa di kampus.

Pelecehan seksual yang terjadi di kampus bergaam bentuknya. Mulai dari pelecehan verbal, gestur fisik, hubungan yang tidak etis hingga yang paling parah adalah pemerkosaan.

BACA JUGA:

Celakanya, pelecehan seksual tidak hanya mengincar kaum Hawa, para mahasiswa laki-laki juga musti waspada akan pelecehan seksual yang mungkin dapat terjadi padanya.

Oleh karenanya, para mahasiswa harus paham cara mencegah pelecehan seksual yang dapat terjadi di kampus dengan cara berikut. Simak, yuk!

  1. Hindari berduaan dengan dosen, mahasiswa lain jenis, tenaga pendidikan, atau staf kampus lain di tempat sepi dan gelap.
  2. Bila konsultasi skripsi usahakan dilakukan di tempat yang resmi seperti ruang dosen atau di tempat yang umum, yang dapat terlihat dan melihat banyak orang. Zaman sekarang konsultasi skripsi dapat juga dilakukan secara online. Beberapa kampus membuat kebijakan untuk tidak memperbolehkan konsultasi di rumah dosen atau di luar kampus.
  3. Menghindari bertemu dengan dosen atau tenaga pendidik lain di luar jam perkualiahan atau di luar jam kerja. Misalnya malam hari saat kampus kosong.
  4. Apabila dosen memintamu bertemu di luar kampus atau di luar jam kuliah karena jadwalnya yang padat atau keperluan mendadak, ajak teman atau orang terpercaya untuk menemanimu.
  5. Bila berkirim pesan singkat baik melalui SMS, WhatsApp, Telegram, Line atau media yang lain pastikan pesannya sopan, singkat, dan informatif. Tidak perlu curhat permasalahan pribadi.
  6. Bila ada dosen atau tenaga pendidika yang mengajak chat panjang lebar dan tidak berkiatan dengan urusan kampus, jawab dan tanggapi seperlunya saja. Apalagi bila dilakukan di luar jam kuliah atau jam kerja.
  7. Bila terdapat bercandaan vulgar yang dilontarkan cosen, jangan pernah tertawa atau bahkan jangan tersenyum menanggapi. Tunjukkan bahwa kamu tidak nyaman dengan bercandaan semacam itu. Akan lebih baik lagi bila kamu mengungkapkan keberatanmu.
  8. Merangkul, memeluk, memegang tangan yang tidak wajar, meraba, mengelus, mencolek, dan gestur fisik lain yang tidak sewajarnya tidak boleh dilakukan oleh dosen dan sebaliknya. Atau bila seorang dosen memintamu memegang alat kelamin atau bagian tubuh tertentu atau menunjukkan padamu bagian tubuh tertentu kamu harus menolak dan menegurnya. Jika terdapat dosen yang melakukan hal tersebut, kamu bisa menegur, berteriak, atau melaporkannya, dan segera meninggalkan tempat tersebut.
  9. Kamu boleh menolak, menegur, bahkan melaporkan bila dosen membicarakan sesuatu yang membuatmu tidak nyaman dan merasa dilecehkan.
  10. Jangan menjalin kedekatan personal atau menjalin hubungan dengan dosen selama masih berstatus dosen dan mahasiswa. Meskipun hubungan tersebut bersifat serius dan dosen memang belum menikah. Karena hal tersebut tidak etis dan melanggar aturan kampus.
  11. Bila mengalami pelecehan seksual apapun bentuknya segera laporkan. Namun, pastikan dulu bahwa hal tersebut memang pelecehan seksual. Ingat bahwa kamu tidak hanya menyelamatkan dirimu sendiri tetapi juga banyak orang.
  12. Selalu waspada dan jangan sampai lengah. Bukan berarti harus paranoid atau skeptis dan tidak sopan santun pada dosen serta tenaga pendidikan, melainkan selalu aware dengan keadaan seitar serta keamanan diri.

Pelecehan seksual beragam sekali variasinya. Sebagai mahasiswa kamu harus cermat dengan setiap aksi pelecehan seksual yang menimpamu atau teman sekitarmu. Jadilah berani untuk berkata tidak dan melaporkan hal tersebut pada pihak yang berwenang menanganinya.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*