LUMAJANG, KalderaNews.com – Gunung Semeru yang berlokasi di Lumajang, Jawa Timur, pada 4 Desember 2021 meletus dan memuntahkan abu panas ke udara yang menyebabkan wilayah di sekitarnya terdampak hujan abu.
Pasca kejadian letusan ini, Tim Tanggap Darurat Bencana, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan pengolahan dan analisis terhadap luasan area yang terdampak letusan Gunung Semeru.
BACA JUGA:
- Inilah Kronologi Letusan Gunung Semeru Terpantau dari Pos Gunung Sawur
- Inilah Sejarah Letusan Gunung Semeru dari Masa ke Masa
- BMKG Terjunkan Tim Khusus Pemantau Cuaca di Semeru
Analisis terhadap area terdampak letusan gunung tertinggi di Pulau Jawa ini menggunakan data dari citra satelit SPOT 7.
“Data yang digunakan untuk analisa adalah Data SPOT 7 tahun 2018 (sebelum letusan), data SPOT 7 tanggal 7 Desember 2021 (setelah bencana), dan data mosaik landsat 8 tahun 2021,” ujar Plt. Kepala Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh, M. Rokhis Khomarudin.
Lewat data tersebut, lanjut Rokhis, total luasan wilayah yang terdampak letusan Gunung Semeru dapat diketahui. Hasil luasan penggunaan lahan ini masih berbasiskan data Landsat 8 mosaik yang masih memerlukan verifikasi dan validasi lebih lanjut.
Leave a Reply